China Kirim Sistem Rudal Canggih ke Iran Usai Perang Dengan Israel Mereda
Setelah meredanya konflik bersenjata antara Iran dan Israel, dunia dikejutkan dengan kabar China yang kirim sistem rudal canggih ke Iran.
Langkah ini dinilai sebagai upaya Iran memperkuat kembali pertahanan nasionalnya yang sempat porak-poranda akibat serangan Israel. CRAZY CHINA akan memberikan ulasan lengkap mengenai dinamika pengiriman rudal tersebut, latar belakang geopolitik, hingga implikasinya bagi kawasan.
Meredanya Perang Antaranya Iran-Israel
Perang antara Iran dan Israel yang berlangsung selama 12 hari pada Juni 2025 menimbulkan kerusakan besar di kedua negara, terutama di Iran. Serangan udara Israel menghantam berbagai fasilitas militer, nuklir, dan infrastruktur vital Iran, menewaskan lebih dari seribu orang dan melumpuhkan sebagian sistem pertahanan udara Iran.
Setelah gencatan senjata de facto dicapai pada 24 Juni 2025, Iran segera bergerak cepat memulihkan kekuatan militernya.
Pengiriman Sistem Rudal Canggih Dari China
Tidak lama setelah gencatan senjata, Iran diketahui menerima sistem rudal permukaan-ke-udara (SAM) canggih buatan China. Pengiriman ini dilakukan secara diam-diam dan bertahap, mengikuti pola logistik yang biasa digunakan Iran untuk menghindari deteksi internasional.
Jumlah pasti rudal yang dikirim tidak diungkap, namun laporan menyebut pengiriman berlangsung dalam beberapa gelombang sejak akhir Juni 2025.
Skema Barter Minyak Untuk Rudal
Sanksi ekonomi Amerika Serikat terhadap Iran membuat transaksi pembelian senjata menjadi sulit dilakukan secara konvensional. Untuk mengatasi hambatan ini, Iran menggunakan minyak mentah sebagai alat tukar dalam pembelian sistem rudal dari China.
Hampir seluruh pengiriman rudal tersebut dibayar dengan ekspor minyak Iran, yang sebagian besar memang dijual ke China sebagai mitra dagang utama. Skema barter ini memungkinkan Iran tetap memperoleh persenjataan strategis meski dibatasi sanksi internasional.
Baca Juga: Uni Eropa Hadapi Hambatan Baru, China Batasi Alat Kesehatan Impor
Tujuan Strategis Penguatan Pertahanan Iran
Pengiriman sistem rudal dari China merupakan bagian dari upaya Iran membangun kembali pertahanan udara yang rusak akibat serangan Israel. Iran berambisi memperkuat lapisan pertahanan udara dan meningkatkan kemampuan deteksi serta penangkalan terhadap ancaman rudal dan pesawat tempur musuh.
Selain itu, Iran juga menggabungkan teknologi China, Rusia, dan hasil reverse engineering lokal untuk menciptakan sistem pertahanan yang lebih mandiri dan sulit dilumpuhkan oleh embargo luar negeri.
Reaksi Internasional dan Implikasi Kawasan
Penguatan militer Iran dengan rudal China menimbulkan kekhawatiran di kalangan negara Barat dan sekutu Israel. Amerika Serikat dan Israel memantau ketat perkembangan ini, khawatir Iran akan kembali menjadi kekuatan militer yang sulit dihadapi di kawasan Timur Tengah.
Sementara itu, China secara resmi membantah keterlibatan langsung dalam konflik, namun tetap mempertahankan hubungan strategis dengan Iran di bidang energi dan pertahanan.
Masa Depan Hubungan China-Iran
Kerja sama militer antara China dan Iran diperkirakan akan semakin erat, mengingat kedua negara memiliki kepentingan bersama dalam menentang dominasi Barat dan menjaga stabilitas kawasan.
Iran juga terus memperkuat hubungan dengan Rusia, melakukan latihan militer gabungan, dan mengembangkan teknologi pertahanan secara mandiri.
Di sisi lain, pengiriman rudal ini menjadi sinyal bahwa persaingan senjata di Timur Tengah masih jauh dari usai.
Kesimpulan
Pengiriman sistem rudal canggih dari China ke Iran usai perang dengan Israel mereda menandai babak baru dalam dinamika keamanan kawasan. Melalui skema barter minyak, Iran mampu memulihkan dan memperkuat pertahanan nasionalnya di tengah tekanan sanksi internasional. Kerja sama strategis China-Iran ini berpotensi mengubah peta kekuatan militer di Timur Tengah dan menjadi tantangan tersendiri bagi upaya perdamaian regional.
Buat anda yang ingin mengetahui informasi mengenai negeri China, kalian bisa kunjungi CRAZY CHINA, yang dimana akan selalu memberikan informasi terbaru mengenai China baik itu dari wisata, teknologi maupun tradisi dan budaya.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari international.sindonews.com
- Gambar Kedua dari arrahmahnews.com