Raksasa China Hentikan Perdagangan Sekunder Koleksi Digital
Perdagangan Sekunder Koleksi Digital – Sejumlah perusahaan raksasa teknologi yang berasal dari China, termasuk Tencent Holdings serta Ant Group sudah menandatangani pakta. Yang mana untuk menghentikan perdagangan sekunder koleksi digital serta “mengatur sendiri” aktivitas mereka pada pasar. Kesepakatan tersebut di laporkan oleh media pemerintah CRAZY CHINA.
Beberapa perusahaan tersebut termasuk di antara 30 perusahaan serta lembaga yang sudah menyetujui “Inisiatif Pengembangan Disiplin Industri Digital Koleksi”. Yang mana mereka akan membantu guna mencegah perdagangan sekunder serta spekulasi dalam koleksi digital. Demikian yang di laporkan oleh Shanghai Securities News.
Surat kabar tersebut juga menambahkan bahwa prakarsa tersebut di pimpin oleh Asosiasi Industri Kebudayaan China. Lalu penandatangan lainnya termasuk Baidu serta JD.com. Koleksi digital dalam bentuk token non-fungible (NFT) sudah jadi sangat terkenal pada seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir ini. Serta sebagian besar tentu saja berkat dari pasar sekunder yang aktif jika tidak sangat spekulatif.
Baca Juga : China Buat Kapal Selam Nirawak Berbasis AI
Banyak Eksperimen Dengan Koleksi Gigital
China tidak mempunyai aturan yang jelas tentang NFT. Namun negara tersebut sudah mempunyai tradisi yang panjang untuk membasmi spekulasi dalam bentuk apa saja atas dasar stabilitas keuangan.Seperti perdagangan mata uang kripto, misalnya telah di larang semenjak tahu lalu.
Tetapi, banyak perusahaan China sudah secara aktif melakukan eksperimen dengan menggunakan produk koleksi digital pada beberapa bulan terakhir. Seperti halnya Tencent Holding dan Ant Group yang mana membuka pasar online dengan merek mereka sendiri. Kantor berita resmi Xinhua juga sudah mengeluarkan koleksi NFT pada beberapa bulan yang lalu. Penduduk China Daratan hanya bisa membeli NFT dengan memakai yuan China.
Pakta pengaturan diri yang mana di tandatangani oleh perusahaan berisikan total sebanyak 14 artikel. Selain Larangan perdagangan sekunder, tetapi juga penandatangan di minta guna menerapkan otentikasi. Yang mana dengan nama asli sa menjual barang koleksi digital pada pengguna. Pakta tersebut juga meminta kepada platform untuk memastikan tentang teknologi blockchain mereka “aman serta terkendali” dan cukup untuk melindungi informasi pribadi pengguna. Tencent, Baidu, Ant serta JD.com dan Asosiasi Industri Kebudayaan China tidak segera menanggapi permintaan komentar atas berita ini.
Itulah informasi lainnya tentang teknologi canggih yang di buat oleh china. Tentu saja ini sudah menjadi teknologi canggih kesekian kalinya yang di buat oleh china. Hampir semua teknologi canggih dapat anda temukan di china. Mereka selalu punyai ide yang tidak terpikirkan oleh orang lain sebelumnya infobonechina.com.