China Kembangkan Pil Panjang Umur, Manusia Bisa Hidup Hingga 150 Tahun
Perusahaan bioteknologi China, Lonvi Biosciences, mengembangkan pil dari biji anggur untuk memperpanjang usia manusia hingga lebih dari 150 tahun.

Penelitian ini menjadi bagian dari ambisi China untuk menjadi pemimpin global dalam industri umur panjang. Berikut ini CRAZY CHINA akan memberikan informasi lengkap mengenai perkembangan inovasi pil panjang umur di China, dari sejarah penelitian hingga potensi penerapannya pada manusia.
Sejarah Panjang Pencarian Obat Umur Panjang di China
Obsesi China terhadap obat panjang umur sebenarnya sudah berlangsung ribuan tahun. Sejarah mencatat bahwa kaisar pertama China, Qin Shi Huang, pernah memerintahkan pencarian obat untuk memperpanjang hidup secara nasional. Sayangnya, sang kaisar meninggal pada usia 49 tahun, diduga karena keracunan merkuri dari ramuan yang dikonsumsi.
Sejak saat itu, berbagai penelitian tentang umur panjang sering dianggap pseudosains. Namun, di era modern, kombinasi investasi besar dari pemerintah dan sektor swasta serta minat tinggi masyarakat dan elite China menjadikan penelitian ini sebagai salah satu cabang kedokteran yang sah.
China kini menempatkan industri umur panjang sebagai prioritas nasional, selaras dengan ambisi mereka di bidang bioteknologi, kecerdasan buatan, dan teknologi canggih lainnya.
Senyawa Biji Anggur Kunci Anti Penuaan
Lonvi Biosciences menggunakan senyawa procyanidin C1 (PCC1) yang terkandung dalam biji anggur. Penelitian awal pada tikus menunjukkan bahwa senyawa ini dapat membunuh sel-sel tua yang merusak dan melindungi sel sehat, sehingga memperpanjang umur.
Tikus yang diberi PCC1 hidup 9,4 persen lebih lama secara keseluruhan, dan 64,2 persen lebih lama sejak awal pengobatan. Hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal Nature Metabolism pada 2021 dan dianggap sebagai terobosan dalam dunia anti-penuaan.
Meski demikian, pada September 2021 jurnal tersebut menerbitkan catatan editor yang memperingatkan adanya kesalahan data, meskipun artikelnya tetap tidak dicabut. Studi lanjutan, termasuk penelitian dari Jepang, tetap mendukung klaim awal bahwa PCC1 memiliki potensi anti-penuaan.
Baca Juga: Jepang Terancam Rugi Rp 158 Triliun Tanpa Turis China
Tantangan dan Potensi Aplikasi Pada Manusia

Meskipun hasil pada tikus menjanjikan, tantangan utama kini adalah menerapkan temuan ini pada manusia.
Lonvi Biosciences mengklaim telah berhasil mengisolasi molekul dalam biji anggur yang dapat menarget sel zombie. Yakni sel tua yang tidak mati dan justru merusak jaringan sehat. Senyawa ini kemudian dikemas dalam bentuk kapsul dengan konsentrasi tinggi.
Perusahaan meyakini bahwa jika pil ini dikombinasikan dengan gaya hidup sehat, nutrisi baik, dan perawatan medis berkualitas, manusia dapat memperpanjang usia hingga lebih dari 100 tahun.
Popularitas biji anggur sebagai makanan kesehatan dan obat tradisional di China juga menjadi nilai tambah, karena sudah dikenal aman dan bermanfaat.
Masa Depan Industri Umur Panjang di China
China menargetkan untuk menjadi pemimpin global di bidang industri umur panjang, dengan menggelontorkan miliaran dana untuk riset dan pengembangan komersial.
Tren ini juga didorong oleh angka harapan hidup warga China yang saat ini mencapai 79 tahun, lebih tinggi lima tahun dibanding rata-rata global, meski masih di bawah Jepang yang hampir mencapai 85 tahun.
Sektor ini tidak hanya menarik minat ilmuwan dan investor. Tetapi juga masyarakat umum, yang semakin sadar akan pentingnya kesehatan dan kualitas hidup di usia lanjut.
Jika penelitian Lonvi Biosciences berhasil diterapkan pada manusia, dunia mungkin akan menyaksikan era baru dalam ilmu kesehatan dan umur panjang. Di mana manusia bisa hidup lebih lama tanpa mengorbankan kualitas hidup.
Simak dan ikuti terus informasi menarik lainnya tentang berita-berita terbaru dan teknologi China hanya di CRAZY CHINA.