China Bikin Geger! Prototipe EUV Siap Guncang Dominasi Chip Dunia, Mampukah Cetak Chip 2nm?

China mengembangkan prototipe mesin litografi EUV, menantang dominasi chip global dan berpotensi memproduksi chip 2 nanometer.

China Bikin Geger! Prototipe EUV Siap Guncang Dominasi Chip Dunia, Mampukah Cetak Chip 2nm?

China mengejutkan dunia teknologi dengan mengembangkan prototipe mesin litografi EUV buatan sendiri. Keberhasilan ini menegaskan langkah krusial menuju kemandirian industri semikonduktor, menargetkan produksi chip 2 nanometer, meski menghadapi sanksi dan pembatasan global.

Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya tentang wisata dan berita seputaran .

tebak skor hadiah pulsa  

Terobosan Mesin EUV Domestik, Mimpi Yang Menjadi Nyata

China mencapai tonggak sejarah industri semikonduktor dengan mengembangkan prototipe mesin litografi EUV buatan dalam negeri. Prestasi ini menandai kemajuan signifikan Beijing dalam mewujudkan swasembada chip canggih, di tengah pembatasan ekspor teknologi oleh AS dan sekutunya.

Prototipe mesin EUV ini diklaim mampu menghasilkan cahaya ultraviolet ekstrem, komponen vital dalam proses manufaktur chip berukuran sangat kecil. Pencapaian ini sangat krusial, mengingat teknologi EUV merupakan inti dari produksi chip mutakhir seperti node 5 nm, 3 nm, hingga 2 nm. Ini membuka jalan bagi China untuk bersaing di level tertinggi.

Proyek ambisius ini melibatkan ribuan peneliti dan insinyur, bahkan disebut-sebut merekrut mantan insinyur ASML, pemimpin pasar EUV global. Mesin tersebut dibangun di fasilitas berkeamanan tinggi di Shenzhen dan rampung pada awal 2025. Meskipun masih dalam tahap pengujian, kemunculannya telah mengejutkan banyak pengamat industri global.

Monopoli ASML Dan Dampak Sanksi Barat

Selama bertahun-tahun, pasar mesin EUV didominasi mutlak oleh ASML, perusahaan asal Belanda, yang menjadi pemasok tunggal bagi raksasa chip dunia seperti TSMC, Samsung, dan Intel. Monopoli ini memberikan ASML kendali besar atas rantai pasok semikonduktor global, terutama untuk teknologi paling canggih.

China telah lama berupaya menguasai teknologi ini, namun terhambat sanksi dan pembatasan ekspor yang melarang ASML menjual mesin EUV ke perusahaan-perusahaan Tiongkok. Kebijakan ini bertujuan untuk memperlambat kemajuan teknologi chip China, namun justru memicu Beijing untuk menempuh jalur mandiri melalui riset intensif dan rekayasa balik.

Ironisnya, pembatasan teknologi Barat terhadap China justru memicu mobilisasi nasional besar-besaran. Ini mendorong China untuk berinvestasi secara masif dalam riset dan pengembangan domestik. Kondisi ini membuktikan bahwa sanksi, alih-alih menghentikan laju perkembangan, malah mendorong China untuk mencapai kemandirian teknologi.

Baca Juga: China Terbitkan Regulasi Baru Untuk Kendalikan Harga Platform Internet

Ambisi 2nm Dan Tantangan ke Depan

Ambisi 2nm Dan Tantangan ke Depan

Prototipe EUV ini memperkuat ambisi China untuk menembus produksi chip 2 nm di masa depan, sebuah lompatan teknologi yang signifikan. Perusahaan foundry terbesar China, SMIC, dikabarkan sedang mempersiapkan fondasi teknologi untuk node yang lebih kecil, melanjutkan pengembangan proses N+3 yang mendekati 5 nm.

Lonjakan permintaan chip akibat demam kecerdasan buatan (AI) juga menjadi faktor pendorong utama. Perusahaan teknologi seperti Huawei terus berupaya mengamankan pasokan chip domestik dengan membangun jaringan pabrik dan memperdalam kerja sama dengan SMIC, menciptakan ekosistem mandiri.

Meskipun ini adalah langkah maju yang sangat signifikan, China masih menghadapi tantangan besar. Efisiensi mesin, stabilitas sumber cahaya EUV, tingkat keberhasilan produksi (yield), serta kemampuan memproduksi chip dalam volume besar masih menjadi pekerjaan rumah. Pemerintah China menargetkan produksi chip fungsional pada 2028, meskipun beberapa sumber menilai 2030 lebih realistis.

Potensi Perubahan Peta Industri Global

Detail teknis mengenai cara kerja mesin EUV buatan China termasuk spesifikasi sumber cahaya dan presisi optik masih sangat terbatas dan belum diungkap ke publik. Namun, kemunculan prototipe ini sudah cukup untuk menunjukkan potensi perubahan dinamika industri semikonduktor.

Jika berhasil dikembangkan hingga tahap produksi massal dengan yield kompetitif, mesin EUV buatan China berpotensi mengubah peta persaingan industri semikonduktor global. Hal ini tidak hanya mengakhiri ketergantungan China pada teknologi asing, tetapi juga menciptakan pemain baru kuat di pasar global.

Terobosan ini adalah bukti nyata bahwa upaya pembatasan teknologi dapat memicu inovasi domestik yang tak terduga. Keberhasilan China akan menjadi preseden penting, menunjukkan bahwa kemandirian teknologi, bahkan di bidang yang paling kompleks sekalipun, adalah tujuan yang dapat dicapai dengan tekad dan investasi yang tepat.

Simak dan ikuti terus informasi menarik lainnya tentang berita terkini, wisata dan teknologi China hanya di CRAZY CHINA.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Pertama dari inet.detik.com
  • Gambar Kedua dari inet.detik.com

Similar Posts