|

Ambisi Gila China Bangun Tembok Raksasa Dari 66 Miliar Pohon

China tengah menjalankan salah satu proyek lingkungan paling ambisius di dunia membangun sebuah “Tembok Hijau Raksasa” yang dihasilkan dari penanaman miliaran pohon.

Ambisi Gila China Bangun Tembok Raksasa Dari 66 Miliar Pohon

Program yang dikenal sebagai Three‑North Shelter Forest Program ini telah dimulai sejak 1978 dan bertujuan menanam pohon dalam skala yang sulit dibayangkan lebih dari 66 miliar pohon telah tertanam sejauh ini, dan rencana lanjutan ingin menambah miliaran lagi hingga pertengahan abad ini.

Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya tentang seputaran .

tebak skor hadiah pulsa  

Latar Belakang Program

Program penghijauan ini diluncurkan lebih dari empat dekade lalu sebagai jawaban atas tekanan ekologis yang semakin berat akibat urbanisasi, pertanian intensif, dan praktik penggunaan lahan yang kurang berkelanjutan di kawasan utara China.

Wilayah ini dikenal sangat kering karena pengaruh pegunungan Himalaya yang membatasi curah hujan. Akibatnya, gurun seperti Gobi dan Taklamakan terus meluas setiap tahunnya, menelan lahan pertanian dan menimbulkan badai pasir yang mempengaruhi kualitas hidup jutaan orang.

Sejak awal peluncurannya, proyek ini telah berhasil meningkatkan tutupan hutan China dari sekitar 10% di akhir 1970‑an menjadi lebih dari 25% pada 2024. Sebuah pencapaian penting dalam skala global.

Selain itu, baru‑baru ini China berhasil mengelilingi gurun Taklamakan dengan sabuk hijau sepanjang sekitar 3.000 kilometer. Sebuah tonggak dalam upaya menstabilkan areal yang hampir tidak bersahabat tersebut.

Tujuan dan Skala Proyek

Tembok Hijau Raksasa dirancang untuk membentang sejauh sekitar 4.500 kilometer ketika seluruh bagian proyek selesai pada tahun 2050, mencakup wilayah utara, timur laut, dan barat laut China. Jika seluruh target tercapai, maka proyek ini akan menjadi salah satu bentuk rekayasa lingkungan terbesar dalam sejarah manusia.

Tujuan utamanya adalah menghentikan perluasan desertifikasi proses di mana tanah subur berubah menjadi gurun yang mengancam lingkungan dan ekonomi lokal. Penanaman pohon di daerah rawan desertifikasi mampu memperkuat tanah, mengurangi debu dan pasir yang dibawa angin. Serta membantu menciptakan mikroiklim yang lebih stabil.

Baca Juga: China Siapkan Pabrik Satelit Raksasa Penyaingi Starlink Elon Musk

Teknologi Dalam Penghijauan

Teknologi Dalam Penghijauan

Untuk mengatasi tantangan skala besar tersebut. China telah mulai memanfaatkan teknologi canggih seperti drone dan mesin penanam pohon otomatis yang mampu bekerja lebih cepat dan efisien daripada tenaga manusia.

Teknologi ini meningkatkan peluang keberhasilan penanaman di medan yang sulit diakses dan membantu memperluas jangkauan proyek di lahan gurun yang luas.

Inovasi ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk menjadikan proyek penghijauan tidak hanya besar secara kuantitas. Tetapi juga lebih cerdas dalam penggunaan sumber daya.

Kritik Terhadap Efektivitasnya

Meski memiliki tujuan mulia, proyek ini tidak lepas dari perdebatan. Para pakar lingkungan mempertanyakan efektivitas nyata program tersebut dalam mengurangi desertifikasi secara jangka panjang.

Salah satu tantangan besar adalah tingkat kematian pohon yang tinggi. Terutama di area yang sangat kering dan minim air. Banyak pohon yang ditanam tidak mampu bertahan dalam kondisi ekstrem tersebut, sehingga memerlukan perawatan dan intervensi manusia yang intensif.

Kritikus juga menunjukkan bahwa penanaman pohon dalam bentuk monokultur yaitu menanam satu atau dua jenis pohon saja dapat membuat hutan rentan terhadap hama, penyakit. Serta minim dukungan bagi keanekaragaman hayati.

Pendekatan ini bisa memberikan hasil jangka pendek, tetapi tidak selalu berkelanjutan dalam konteks ekosistem yang kompleks.

Relevansi Global Inspirasi Internasional

Ambisi China dalam membangun Tembok Hijau Raksasa juga menginspirasi inisiatif serupa di belahan dunia lain. Contohnya adalah proyek Great Green Wall Afrika, yang berupaya menanam pepohonan di sepanjang wilayah Sahel untuk memperlambat perluasan Gurun Sahara dan memperbaiki mata pencaharian masyarakat setempat.

Dengan demikian, usaha besar China ini bukan hanya soal penanaman pohon dalam jumlah masif. Tetapi juga menjadi simbol global dari bagaimana negara‑negara mencoba merespons tantangan ekologis yang kompleks di era perubahan iklim.

Program ini menunjukkan bahwa perubahan besar memerlukan visi jangka panjang, teknologi. Serta kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah untuk menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Ikuti selalu informasi menarik dari kami setiap hari, dijamin terupdate dan terpercaya, hanya di CRAZY CHINA.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Pertama dari international.sindonews.com
  • Gambar Kedua dari kumparan.com

Similar Posts