Beli Minyak Rusia: AS ancam tarif 100% ke China, konflik dagang memanas

AS ancam tarif 100% ke China karena beli minyak Rusia, tekan pendapatan energi Rusia dan picu ketegangan dagang baru.

Beli Minyak Rusia, AS ancam tarif 100% ke China; konflik dagang memanas

AS ancam tarif 100% ke China karena beli minyak Rusia, bagian dari tekanan ekonomi untuk membatasi pendapatan energi Rusia. Berikut akan memberikan ulasan latar belakang dan dampaknya bagi kedua negara.

tebak skor hadiah pulsa  

Latar Belakang Ancaman Tarif 100% dari AS

Pemerintah Amerika Serikat mengancam akan menjatuhkan tarif hingga 100% kepada China karena terus membeli minyak dari Rusia. Ancaman ini disampaikan pada 29 Juli 2025 oleh Menteri Keuangan Scott Bessent dalam pertemuan di Stockholm, sebagai upaya menekan pendapatan energi Rusia di tengah perang Ukraina.

Langkah ini sejalan dengan strategi Washington memanfaatkan sanksi ekonomi sebagai senjata diplomasi. Sejak invasi Rusia ke Ukraina, AS dan sekutu Eropa berusaha membatasi ekspor minyak Rusia melalui embargo, pembatasan harga, dan ancaman tarif sekunder terhadap negara yang tetap membeli minyak tersebut.

Tarif 100% dimaksudkan sebagai tekanan langsung kepada importir besar seperti China, India, dan Brasil. China menjadi sorotan utama karena volume impornya yang besar. AS berharap ancaman ini akan membuat Beijing mengurangi ketergantungan terhadap minyak Rusia atau bersedia bernegosiasi di bawah tekanan ekonomi.

Peran Minyak Rusia Dalam Ekonomi dan Energi China

China merupakan salah satu importir minyak terbesar di dunia dan menjadikan Rusia sebagai salah satu pemasok utama. Harga minyak Rusia yang lebih murah akibat sanksi global membuatnya sangat menarik bagi kilang-kilang China. Bahkan, sepanjang 2024 hingga pertengahan 2025, impor minyak Rusia ke China meningkat signifikan.

Bagi ekonomi China, minyak murah Rusia membantu menekan biaya energi dan menjaga stabilitas harga bahan bakar domestik. Hal ini krusial mengingat tekanan ekonomi pasca-pandemi dan perlambatan pertumbuhan industri. Jika pasokan ini terganggu oleh tekanan Amerika, China berpotensi menghadapi lonjakan biaya energi.

Selain itu, hubungan energi dengan Rusia bersifat strategis. Kedua negara bekerja sama dalam transportasi minyak lintas darat dan laut, termasuk melalui Jalur Pipa Siberia Timur. Ketergantungan ini membuat Beijing sulit melepaskan impor minyak Rusia meski ada ancaman tarif besar dari AS.

Baca Juga: Buka Kantor FBI di Selandia Baru, Isu China Sebagai Alasan Dibantah

Dampak Tarif 100% Bagi Perdagangan China

Dampak Tarif 100% Bagi Perdagangan China Penerapan tarif 100% akan memicu ketegangan dagang yang serius. Barang-barang China yang masuk ke pasar Amerika bisa melonjak harganya drastis, merugikan eksportir dan konsumen. Efek domino juga berpotensi menghantam rantai pasok global yang bergantung pada industri manufaktur China.

Bagi AS sendiri, tarif tinggi bisa meningkatkan tekanan inflasi. Banyak produk elektronik, komponen otomotif, hingga bahan industri yang berasal dari China. Jika biaya impor naik, harga di pasar domestik Amerika akan ikut terdorong, memunculkan dilema ekonomi antara menekan Rusia atau menjaga kestabilan pasar.

Selain itu, tarif ini dapat memicu retaliasi dari Beijing. China bisa membalas dengan membatasi ekspor mineral penting seperti rare earth atau produk manufaktur tertentu. Situasi ini berpotensi membuka babak baru perang dagang yang dampaknya meluas ke sektor energi dan keuangan global.

Strategi Diplomasi China Menghadapi Tekanan Amerika

China secara resmi menolak tekanan Amerika dan menegaskan bahwa kebijakan energinya bersifat kedaulatan nasional. Beijing berupaya mengalihkan isu ini ke jalur diplomasi dengan menyampaikan protes resmi, namun tetap mempertahankan hak untuk membeli energi dari siapa pun.

Selain diplomasi publik, China juga memperkuat kerja sama energi dengan negara-negara non-Barat. Misalnya, memperluas kontrak jangka panjang dengan Rusia dan memperkuat kolaborasi dengan negara Timur Tengah. Strategi ini ditujukan untuk mengurangi ketergantungan pada pasar energi yang bisa dipengaruhi oleh kebijakan Washington.

Reaksi Pasar Minyak Global dan Harga Energi

Ancaman tarif besar terhadap China menimbulkan kekhawatiran di pasar minyak global. Pedagang dan investor khawatir gangguan suplai akan memicu volatilitas harga yang tajam, terutama jika ekspor Rusia terganggu. Negara lain seperti India dan Brasil juga ikut memantau risiko ini.

Kenaikan ketegangan geopolitik biasanya mendorong harga minyak mentah dunia naik. Jika ketidakpastian ini berlanjut, konsumen global akan terkena imbas melalui lonjakan harga bahan bakar. Pada saat bersamaan, Rusia kemungkinan mencari cara lain untuk menyalurkan minyak ke pasar yang masih bersahabat.

Perang Dagang Baru Atau Negosiasi?

Situasi ini berpotensi memicu perang dagang baru antara dua raksasa ekonomi dunia. Jika tarif benar-benar diberlakukan, hubungan bilateral AS–China yang sebelumnya tegang bisa semakin memburuk dan memicu efek domino di sektor perdagangan global.

Namun, ada peluang bahwa kedua pihak akan memilih jalur negosiasi. Ancaman tarif bisa menjadi alat tawar bagi AS untuk menekan China mengurangi pembelian minyak Rusia. Pada akhirnya, keputusan diplomasi dan ekonomi bersama akan menentukan arah krisis ini dalam beberapa bulan mendatang.

Buat anda yang ingin mengetahui informasi mengenai negeri China, kalian bisa kunjungi CRAZY CHINA, yang dimana akan selalu memberikan informasi terbaru mengenai China baik itu dari wisata, teknologi maupun tradisi dan budaya.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari ekbis.sindonews.com
  2. Gambar Kedua dari aktual.com

Similar Posts