China Hukum Mati 11 Anggota Keluarga Mafia Raup Untung Rp23 Triliun

China baru-baru ini menjatuhkan hukuman mati kepada 11 anggota keluarga Ming, sebuah sindikat mafia besar yang beroperasi di perbatasan China-Myanmar.

China Hukum Mati 11 Anggota Keluarga Mafia Raup Untung Rp23 Triliun

Keluarga ini telah menjalankan berbagai aktivitas kriminal, termasuk penipuan telekomunikasi, perjudian ilegal, perdagangan narkoba, dan perdagangan manusia.

Dari aksi-aksi mereka, keluarga Ming dilaporkan meraup keuntungan hingga 10 miliar yuan atau sekitar Rp23 triliun.

Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran CRAZY CHINA.

tebak skor hadiah pulsa  

Hukuman Tegas Untuk Keluarga Ming

Pengadilan Wenzhou, China, menjatuhkan hukuman yang sangat tegas kepada anggota keluarga Ming setelah terbukti menjalankan operasi kriminal berskala besar.

Dari 39 anggota yang diadili, 11 dijatuhi hukuman mati. Lima dijatuhi hukuman mati dengan masa percobaan dua tahun, 11 dipenjara seumur hidup, dan sisanya mendapatkan hukuman penjara antara lima hingga 24 tahun.

Majelis hakim menekankan bahwa keputusan ini mencerminkan skala besar kejahatan yang mereka lakukan. Termasuk penipuan telekomunikasi, perjudian ilegal, perdagangan narkoba, dan perdagangan manusia, yang merugikan ribuan korban dan menghasilkan keuntungan hingga Rp23 triliun.

Hukuman tegas ini juga menjadi sinyal bagi kelompok kriminal lain bahwa China serius menindak kejahatan terorganisir, khususnya yang melibatkan aktivitas lintas negara.

Selain memberikan efek jera, keputusan pengadilan diharapkan bisa melindungi masyarakat dari risiko kriminalitas serupa di masa depan. Pemerintah China menegaskan komitmennya untuk terus memerangi sindikat kriminal dan memperkuat kerja sama internasional dalam menangani kejahatan lintas batas.

Skema Penipuan yang Menghasilkan Rp23 T

Keluarga Ming dikenal dengan skema penipuan telekomunikasi yang canggih, di mana mereka memaksa korban untuk bekerja di pusat-pusat penipuan dengan kondisi yang sangat buruk. Selain itu, mereka juga terlibat dalam perjudian ilegal dan perdagangan narkoba.

Menurut pengadilan China, aktivitas kriminal mereka telah menghasilkan lebih dari 10 miliar yuan, setara dengan sekitar Rp23 triliun.

Markas operasi keluarga Ming ini bukan cuma buat judi doang. Mereka terlibat dalam apa yang disebut PBB sebagai “scamdemic,” semacam jaringan besar penipuan online yang maksa lebih dari 100 ribu orang, termasuk warga China sendiri, buat kerja di pusat penipuan mereka.

Orang-orang ini diiming-imingi kerjaan enak, tapi pas nyampe di Laukkaing. Malah ditahan dan dipaksa kerja di “scam centre” berjam-jam. Ada banyak cerita serem kayak disiksa, dipukulin, bahkan ada yang ditembak mati pas coba kabur ke China.

Salah satu tempat paling mengerikan itu namanya Crouching Tiger Villa, markas besarnya keluarga Ming, yang terkenal kejam banget sama para pekerja paksa itu.

Baca Juga: Bos Raksasa Teknologi China Divonis Hukuman Mati Atas Kasus Korupsi

Penangkapan dan Proses Hukum

Penangkapan dan Proses Hukum

Penangkapan anggota keluarga Ming berlangsung setelah kerja sama antara pihak berwenang China dan Myanmar. Sejak 2023, otoritas Myanmar menangkap banyak anggota keluarga yang terlibat dalam operasi penipuan lintas negara dan menyerahkan mereka kepada pihak kepolisian China.

Penangkapan ini merupakan hasil dari penyelidikan panjang yang melibatkan analisis transaksi keuangan, penyadapan komunikasi. Serta koordinasi internasional untuk melacak lokasi pusat-pusat penipuan yang mereka jalankan.

Setelah penangkapan, proses hukum dilakukan di pengadilan Wenzhou, China. Dari 39 anggota keluarga yang diadili, 11 dijatuhi hukuman mati, lima dijatuhi hukuman mati dengan masa percobaan dua tahun, 11 dipenjara seumur hidup, dan sisanya mendapatkan hukuman penjara antara lima hingga 24 tahun.

Majelis hakim menilai bukti yang ada sangat kuat, termasuk dokumen keuangan, rekaman komunikasi, dan kesaksian korban. Sehingga memastikan bahwa putusan hukum mencerminkan skala kejahatan dan dampak sosial yang ditimbulkan oleh sindikat tersebut.

Kriminal Keluarga Ming di Myanmar

​Keluarga Ming bekerja untuk salah satu dari empat klan yang menguasai kota terpencil Laukkaing di negara bagian Shan, Myanmar, dekat perbatasan dengan China. ​Mereka mengubah kota yang semula sunyi itu menjadi pusat perjudian, narkoba, dan pusat-pusat penipuan.

Sejak tahun 2015, keluarga Ming telah menjalankan berbagai aktivitas kriminal. Termasuk mengoperasikan pusat penipuan berbasis telekomunikasi, mengelola judi ilegal, dan mengendalikan perdagangan narkoba. ​Keuntungan dari bisnis haram ini ditaksir mencapai lebih dari 10 miliar yuan, atau sekitar Rp22 triliun hingga Rp23 triliun.

Buat anda yang ingin mengetahui informasi mengenai negeri China. Kalian bisa kunjungi CRAZY CHINA, yang dimana akan selalu memberikan informasi terbaru mengenai China baik itu dari wisata, teknologi maupun tradisi dan budaya.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Pertama dari www.detik.com
  • Gambar Kedua dari www.antaranews.com

Similar Posts