China Pecat Dua Jenderal Top Dalam Operasi Antikorupsi Besar-Besaran
China mengejutkan dunia militer dan politik internasional dengan pemecatan dua jenderal senior, He Weidong dan Miao Hua, karena pelanggaran serius.
Keputusan ini menandai operasi antikorupsi signifikan yang menargetkan pimpinan militer China sejak 2023, menimbulkan dampak besar politik dan militer. Berikut ini CRAZY CHINA akan menemukan informasi menarik seputar langkah terbaru China dalam operasi antikorupsi di militer.
Pemecatan Pertama Seorang Jenderal Aktif Sejak Revolusi Kebudayaan
He Weidong, yang menjabat sebagai jenderal nomor dua di PLA, menjadi sorotan utama karena pemecatannya merupakan yang pertama terhadap seorang jenderal aktif sejak era Revolusi Kebudayaan (1966-1976). He juga merupakan salah satu wakil ketua Komisi Militer Pusat, menjadikannya komandan ketiga paling berpengaruh di militer China.
Selain karier militernya yang cemerlang, He juga menjabat di Politbiro Partai Komunis yang beranggotakan 24 orang, menempatkannya dalam eselon kekuasaan tertinggi kedua di negara itu. Dengan kedekatannya pada Presiden Xi Jinping, pemecatan He dianggap sebagai langkah yang mengguncang struktur militer dan politik China.
Sejak Maret 2025, He tidak terlihat di depan publik, menimbulkan spekulasi terkait penyelidikan yang berlangsung secara tertutup. Meski detailnya belum diungkapkan, langkah ini menunjukkan bahwa kampanye antikorupsi China menargetkan pejabat militer pada level tertinggi.
Miao Hua Pejabat Politik Militer Tertinggi yang Turut Dipecat
Selain He, Miao Hua, perwira politik tertinggi di PLA, juga menjadi korban operasi antikorupsi. Miao dipecat dari Komisi Militer Pusat pada Juni 2025 setelah diselidiki atas “pelanggaran disiplin serius” yang dilakukan sejak November tahun lalu.
Peran Miao sebagai pejabat politik membuat pengaruhnya di dalam militer sangat besar. Karena ia bertanggung jawab atas pengawasan dan loyalitas politik anggota PLA. Pemecatannya menandai pesan tegas dari pemerintah China bahwa pelanggaran hukum dan disiplin akan ditindak tegas, tanpa memandang pangkat atau kedekatan politik.
Baca Juga:Â China Hadapi Krisis Tenaga Kerja, Robot Jadi Solusi Masa Depan
Dampak Politik dan Militer dari Pemecatan
Pemecatan dua jenderal top ini memiliki implikasi luas, tidak hanya bagi PLA tetapi juga bagi Partai Komunis. Dengan He Weidong berada di Politbiro, keputusan ini memengaruhi struktur kekuasaan tertinggi kedua di negara itu.
Pemecatan ini juga terjadi beberapa hari menjelang sidang pleno keempat Komite Sentral Partai Komunis, yang beranggotakan lebih dari 200 pejabat senior. Banyak pihak menilai bahwa keputusan lebih lanjut terkait keanggotaan Komite Sentral, termasuk kemungkinan pemecatan tambahan, akan diresmikan dalam rapat ini.
Analisis pengamat militer menunjukkan bahwa langkah ini menegaskan tekad Presiden Xi Jinping untuk membersihkan korupsi di lingkaran militer. Selain itu, tindakan ini juga menjadi sinyal bagi pejabat tinggi lainnya bahwa pelanggaran disiplin partai dan hukum akan ditindak tegas, meski mereka memiliki kedekatan politik dengan pucuk pimpinan.
Operasi Antikorupsi Fokus Pada Militer Sejak 2023
Sejak 2023, China meningkatkan operasi pembersihan korupsi di dalam militer. Menargetkan pejabat senior PLA yang terlibat dalam praktik ilegal dan penyalahgunaan wewenang. Kampanye ini mencakup pemeriksaan internal, investigasi keuangan, dan pemecatan pejabat yang melanggar disiplin partai.
Menurut Zhang Xiaogang, He dan Miao, bersama tujuh pejabat senior lainnya, diduga terlibat kejahatan serius yang berkaitan dengan uang dalam jumlah sangat besar. Meski detail kasusnya dirahasiakan, langkah ini menunjukkan intensitas operasi antikorupsi China dan komitmen pemerintah untuk menjaga integritas militer.
Simak dan ikuti terus informasi menarik lainnya tentang berita wisata dan teknologi China hanya di CRAZY CHINA.