China Perkuat Hubungan Strategis Dengan Korea Utara

China terus memperdalam hubungan bilateralnya dengan Korea Utara melalui penguatan pertukaran tingkat tinggi dan komunikasi strategis.

Langkah ini menunjukkan bahwa Beijing menempatkan Pyongyang sebagai mitra penting di kawasan Asia Timur, sekaligus memperkuat posisi strategisnya secara regional dan global.

Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya tentang seputaran CRAZY CHINA.

 

Kolaborasi Praktis dan Koordinasi Internasional

Dalam pertemuan itu, Li menyatakan kesiapan China untuk bekerja sama dengan Korea Utara dalam memperdalam kerja sama praktis, termasuk bidang ekonomi, politik, dan keamanan regional. China juga mengajak Pyongyang untuk memperkuat koordinasi dalam urusan internasional, serta menjaga prinsip multilateralisme yang menjadi fondasi bagi tatanan global yang adil dan merata.

Li menekankan pentingnya implementasi panduan bersama dari para pemimpin tertinggi kedua negara dan partai untuk mendorong kemajuan baru dalam hubungan bilateral. “Kami ingin hubungan China-Korea Utara tidak hanya stabil, tetapi juga berkembang secara nyata di berbagai bidang,” jelasnya.

Jejak Kunjungan Kim Jong Un ke China

Sebelumnya, pada September 2025, Sekjen Kim Jong Un mengunjungi China untuk menghadiri peringatan 80 tahun kemenangan dalam Perang Perlawanan Rakyat China melawan Agresi Jepang dan Perang Antifasis Dunia. Dalam kesempatan itu, Kim bertemu Presiden China Xi Jinping, dan kedua pemimpin menyepakati arah strategis serta membuat cetak biru untuk semakin memperdalam hubungan kedua negara.

Pertemuan ini memperkuat komunikasi tingkat tinggi dan menunjukkan komitmen Pyongyang terhadap kemitraan dengan Beijing. Kim juga menyampaikan salam hangat kepada Presiden Xi melalui PM Li Qiang. Serta menyambut delegasi PKC dan pemerintah China ke Korea Utara untuk merayakan 80 tahun berdirinya Partai Buruh Korea Utara.

Baca Juga: Gulangyu Beach: Surga Pantai Eksotis Di Pulau Gulangyu, China

Konsolidasi Hubungan di Tengah Situasi Global

Dalam pertemuan dengan Li Qiang, Kim Jong Un menekankan bahwa hubungan Korea Utara-China tidak tergoyahkan. Menurutnya, konsolidasi dan pengembangan kerja sama bersahabat antara kedua negara tetap menjadi prinsip yang tidak berubah. Meskipun situasi internasional mengalami dinamika.

Kim menambahkan bahwa hubungan yang kokoh ini tidak hanya menguntungkan kedua pihak. Tetapi juga berkontribusi pada perdamaian, stabilitas, dan pembangunan regional. “Hubungan Korea Utara-China melayani kepentingan bersama dan memberikan manfaat nyata bagi rakyat kedua negara,” ujarnya.

Selain itu, Pyongyang menegaskan dukungannya terhadap prinsip Satu China, menolak segala bentuk separatisme di Taiwan. Serta menentang campur tangan eksternal dalam urusan internal China, termasuk isu Hong Kong, Xinjiang, dan Xizang. Pernyataan ini menegaskan solidaritas politik antara kedua negara di arena internasional.

Masa Depan Hubungan Korea Utara dan China

Kim Jong Un juga menyatakan kesiapan Korea Utara untuk mempertahankan pertukaran tingkat tinggi yang erat dengan Beijing. Pyongyang akan mendorong kerja sama di berbagai bidang, memperkuat kolaborasi multilateral, dan memajukan tujuan sosialis masing-masing negara.

Kedua pihak menekankan bahwa hubungan bilateral yang kuat dan stabil akan memberikan manfaat nyata bagi rakyat masing-masing negara. Memperluas kerja sama di sektor ekonomi, pendidikan, pertanian, dan teknologi, serta memperkuat posisi mereka di forum internasional. Langkah ini juga menunjukkan komitmen jangka panjang kedua negara untuk menjaga stabilitas regional di Asia Timur dan memajukan kepentingan strategis bersama.

Dengan fondasi yang kokoh dan panduan dari para pemimpin tertinggi, hubungan China-Korea Utara diproyeksikan akan terus berkembang. Tidak hanya sekadar simbol persahabatan, tetapi juga sebagai kerangka kerja nyata dalam membentuk kemitraan strategis di masa depan.

Simak dan ikuti terus informasi menarik lainnya tentang berita wisata dan teknologi China hanya di CRAZY CHINA.

---