China Resmi Atur Drone, Era Baru Ekonomi Udara Bernilai Triliunan Yuan Dimulai!

China resmi mengatur drone dengan regulasi baru, membuka era ekonomi udara bernilai triliunan yuan, memadukan keselamatan dan inovasi.

China Resmi Atur Drone, Era Baru Ekonomi Udara Bernilai Triliunan Yuan Dimulai!

China, raksasa teknologi Asia, merevisi Undang-Undang Penerbangan Sipil, fokus pada regulasi drone. Langkah ini mendukung ‘ekonomi ketinggian rendah’ yang diproyeksikan meroket hingga triliunan yuan. Era baru drone China hadir, mengutamakan keselamatan dan inovasi!

Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya tentang wisata dan berita seputaran .

tebak skor hadiah pulsa  

Era Baru Regulasi Drone di China

China secara resmi merevisi Undang-Undang Penerbangan Sipil untuk pertama kalinya, khusus mengatur drone secara menyeluruh. Langkah ini bertujuan memperketat aspek keselamatan, sekaligus menata industri drone yang tumbuh pesat. Revisi ini mengakhiri era di mana drone beroperasi dengan pengawasan minimal, menuju kerangka regulasi yang lebih terstruktur.

Aturan baru ini disahkan oleh Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional pada 27 Desember 2025. Salah satu poin krusial adalah kewajiban sertifikasi kelaikan udara bagi drone. Persyaratan ini menutup celah regulasi yang selama ini memungkinkan banyak drone beroperasi tanpa standar keamanan yang jelas.

Regulasi baru ini akan mulai berlaku efektif pada 1 Juli 2026. Semua pihak yang terlibat dalam rantai pasok drone, mulai dari desain, produksi, impor, perawatan, hingga pengoperasian, wajib memiliki sertifikat kelaikan udara. Ini menandai perubahan fundamental dalam ekosistem industri drone di China.

Ambisi Ekonomi Ketinggian Rendah

Revisi undang-undang ini sejalan dengan ambisi besar China mengembangkan “ekonomi ketinggian rendah” (low-altitude economy). Sektor ekonomi berbasis aktivitas udara di bawah 3.000 meter ini diproyeksikan melonjak dari 1,5 triliun yuan pada 2025 menjadi lebih dari 2 triliun yuan pada 2030. Regulasi ini menjadi pondasi untuk pertumbuhan berkelanjutan.

Pertumbuhan pesat pasar drone selama ini tidak diimbangi pengawasan memadai. Beberapa kota di China bahkan mengalami gangguan penerbangan akibat operasi drone ilegal. Kondisi ini sering berujung pada denda dan sanksi bagi para pelanggarnya, menyoroti urgensi regulasi yang lebih ketat.

Dengan aturan baru ini, pemerintah China ingin memastikan bahwa ledakan ekonomi drone tidak mengorbankan keselamatan dan stabilitas transportasi udara. Regulasi yang lebih tegas diharapkan dapat menertibkan pasar domestik dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi inovasi yang bertanggung jawab.

Baca Juga: China Bekukan Ekspansi Industri Baja Baru Sampai 2030

Dampak Dan Implementasi Aturan Baru

Dampak Dan Implementasi Aturan Baru

Produsen drone kini diwajibkan untuk memberi kode identifikasi unik pada setiap unit yang diproduksi. Aturan ini bertujuan memudahkan pelacakan dan pengawasan, serta meningkatkan akuntabilitas operator drone. Setiap drone akan memiliki “sidik jari” digitalnya sendiri.

Aturan baru ini akan berdampak langsung pada pemain besar di industri drone, seperti DJI, produsen drone konsumen terbesar di dunia, serta EHang, pembuat drone penumpang. Perusahaan-perusahaan ini harus menyesuaikan operasional mereka dengan standar sertifikasi kelaikan udara yang lebih ketat.

Sebelumnya, China sudah menerapkan aturan sementara sejak 2024, termasuk kewajiban pendaftaran drone dengan nama asli. Dalam aturan lama, drone kecil dan ringan tidak wajib sertifikasi kelaikan udara, sementara drone berukuran menengah dan besar harus mengajukan sertifikasi ke otoritas penerbangan sipil China (CAAC).

Drone sebagai Tulang Punggung Logistik Masa Depan

Logistik drone kini menjadi motor penting ekonomi ketinggian rendah di China. Sepanjang 2024, sekitar 2,7 juta paket, mulai dari makanan hingga obat-obatan penyelamat nyawa, telah dikirim menggunakan drone. Ini menunjukkan potensi besar drone dalam mengatasi tantangan distribusi.

Perusahaan e-commerce dan pengantaran makanan seperti JD.com dan Meituan gencar mengembangkan logistik drone. Tujuan utamanya adalah memangkas waktu dan biaya distribusi, terutama untuk menjangkau area-area terpencil. Efisiensi ini krusial untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.

JD Logistics bahkan mengklaim uji coba pengiriman drone di sejumlah provinsi mampu memangkas waktu pengiriman ke wilayah pedesaan hingga 70%. Keberhasilan ini menyoroti bagaimana regulasi yang tepat dapat mendukung inovasi dan efisiensi, menjadikan China pemimpin global dalam ekosistem drone.

Simak dan ikuti terus informasi menarik lainnya tentang berita terkini, wisata dan teknologi China hanya di CRAZY CHINA.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Pertama dari internasional.kontan.co.id
  • Gambar Kedua dari voi.id

Similar Posts