China Siap Kirim 3 Astronaut ke Stasiun Luar Angkasa Tiangong
Peluncuran tiga astronaut China ke stasiun luar angkasa Tiangong, tonggak penting dalam perjalanan besar China di dunia luar angkasa.
Misi ini bukan hanya sekadar perjalanan ke orbit, tetapi juga bagian penting dari program besar China untuk memperluas kehadirannya di luar angkasa. Termasuk rencana jangka panjang untuk membangun pangkalan di permukaan Bulan pada tahun 2030.
Dibawah ini CRAZY CHINA akan mengulas secara mendalam mengenai kesiapan, tujuan, dan arti penting misi ini serta konteks ambisi luar angkasa China.
Misi Berawak Terbaru Menuju Stasiun Tiangong
Pada tanggal 23 April 2025 dini hari, China sukses meluncurkan tiga astronaut yang menjadi bagian dari misi berjudul Shenzhou-19 menuju stasiun luar angkasa Tiangong. Peluncuran dilakukan dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan menggunakan roket Long March 2F. Sebuah kendaraan andalan program luar angkasa China yang telah digunakan dalam banyak misi berawak sebelumnya.
Ketiga astronaut tersebut adalah Wang Haoze, Song Lingdong, dan Cai Xuzhe. Wang Haoze menjadi wanita ketiga China yang terpilih mengikuti misi luar angkasa berawak. Sekaligus satu-satunya teknisi penerbangan antariksa wanita dalam tim kali ini.
Cai Xuzhe, yang memimpin tim, sebelumnya telah memiliki pengalaman misi Shenzhou-14 di Tiangong tahun 2022. Sedangkan Song Lingdong merupakan astronaut yang bergabung melengkapi tim ini.
Target dan Fokus Misi
Misi Shenzhou-19 tidak hanya membawa tiga astronaut ke orbit. Melainkan juga bertujuan menjalankan berbagai eksperimen ilmiah dan operasional di stasiun Tiangong. Salah satu eksperimen unik adalah percobaan membuat “batu bata” menggunakan material yang meniru tanah bulan.
Batu bata ini akan diuji ketahanannya terhadap berbagai kondisi ekstrem seperti radiasi, gravitasi rendah, dan suhu yang berubah-ubah. Sebagai langkah awal mempersiapkan bahan konstruksi dari sumber daya lokal di Bulan pada masa depan.
Misi ini juga berfungsi sebagai latihan persiapan untuk misi berawak yang akan dilakukan China ke Bulan pada tahun 2030. Melalui pengalaman ini, China ingin mengasah kemampuan teknis dan operasional awak di lingkungan luar angkasa. Termasuk kerja sama tim, pengendalian modul, dan penanganan keadaan darurat.
Baca Juga: China Beri Peringatan Keras ke Negara-Negara yang Ikut Negosiasi Tarif Trump
Stasiun Luar Angkasa Tiangong
Tiangong adalah stasiun luar angkasa China yang modul intinya mulai diluncurkan pada tahun 2021, dengan rencana masa operasional sekitar 10 tahun. Stasiun ini menjadi simbol prestasi dan kemandirian China dalam program luar angkasa yang kini sejajar dengan Amerika Serikat dan Eropa dalam hal teknologi dan kemampuan eksplorasi berawak.
Yang membedakan Tiangong dengan stasiun luar angkasa lainnya adalah kemandirian penuh dikelola China, yang membangun stasiun ini setelah mengalami penolakan untuk bergabung dengan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang dipimpin Amerika Serikat. Tiangong dioperasikan oleh tiga tim astronaut yang bergantian setiap enam bulan. Memastikan kontinuitas penelitian dan percobaan ilmiah.
Ambisi Luar Angkasa China
Di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping, China secara agresif mempercepat program luar angkasanya. Dalam beberapa tahun terakhir, China telah mengalokasikan dana miliaran dolar untuk mengembangkan berbagai misi canggih. Termasuk pendaratan robot penjelajah di sisi jauh Bulan (Chang’e-4) pada tahun 2019 dan misi mendaratkan robot kecil di Mars pada tahun 2021.
Keberhasilan tersebut menunjukkan kemampuan teknologi tinggi China dan mengukuhkan posisi negara ini sebagai kekuatan luar angkasa utama di dunia. Misi berawak seperti Shenzhou-19 berperan penting dalam melatih astronaut dan memperkuat penguasaan teknologi untuk kemungkinan membangun pangkalan jangka panjang di Bulan, yang saat ini sedang direncanakan secara serius oleh Beijing.
Kesimpulan
Peluncuran tiga astronaut China ke stasiun luar angkasa Tiangong pada April 23 2025 adalah tonggak penting dalam perjalanan besar China di dunia luar angkasa. Dengan tujuan ambisius membangun pangkalan di Bulan dan memperkuat kehadiran di orbit rendah Bumi.
Misi Shenzhou-19 menjadi bukti kesiapan teknis dan semangat eksplorasi tinggi dari para astronaut serta mesin negara yang kuat. Sekaligus, ini menggemakan tekad China untuk menjadi salah satu kekuatan utama dalam era baru penjelajahan luar angkasa di abad ke-21.
Dengan pengalaman dan teknologi yang semakin matang. Tiangong akan terus menjadi pusat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi antariksa China. Membantu membuka lembaran baru yang penuh harapan bagi umat manusia untuk menyaksikan kelahiran era eksplorasi luar angkasa mandiri yang lebih luas dan ambisius.
Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi informasi terupdate lainnya hanya di CRAZY CHINA.
- Gambar Pertama dari inet.detik.com
- Gambar Kedua dari www.merdeka.com