China Untung Gede Jualan Mobil Listrik di RI, Triknya Terbongkar

China untung besar jualan mobil listrik di Indonesia (RI) dan mengungkap strategi yang membuat produk mereka laris manis.

China Untung Gede Jualan Mobil Listrik di RI, Triknya Terbongkar

Dibawah ini CRAZY CHINA akan membahas merek-merek mobil China menawarkan teknologi canggih, desain modern, dan harga yang kompetitif, sehingga berhasil menarik perhatian konsumen Indonesia.

tebak skor hadiah pulsa  

Daya Tarik Mobil Listrik China di Indonesia

Mobil listrik asal China semakin populer di Indonesia karena kombinasi harga terjangkau, fitur inovatif, serta desain menarik. Konsumen Indonesia cenderung mencari opsi yang murah, andal, fungsional, dan dilengkapi fitur canggih. Merek-merek China berhasil memanfaatkan celah ini dengan menawarkan teknologi yang menarik.

Bagi generasi muda dan desain modern yang bersaing dengan merek Jepang dan Eropa. Selain itu, pasar otomotif Indonesia yang semakin berwarna dengan kehadiran merek mobil listrik baru seperti Honri, yang menawarkan Honri Boma EV dengan harga terjangkau, semakin menarik minat konsumen.

Dominasi Merek China Dalam Penjualan Mobil Listrik

Merek China mendominasi penjualan mobil listrik di Indonesia. Pada Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025, Wuling mencatat 1.653 surat pemesanan kendaraan (SPK), dengan kendaraan listrik mendominasi penjualan. Seri Air ev menyumbang 33% (sekitar 550 unit), diikuti BinguoEV (27%) dan Cloud EV (20%).

Merek lain seperti BYD dan Chery juga mencatat penjualan yang signifikan pada Januari 2025. Data Gaikindo menunjukkan bahwa Chery menjadi merek mobil listrik dengan penjualan wholesales tertinggi pada Mei 2024, diikuti oleh Wuling dan MG.

Strategi Ekspansi Merek China di Indonesia

Ekspansi merek China ke Indonesia merupakan bagian dari strategi global untuk diversifikasi pasar dan menjaga pertumbuhan. China berupaya menjadi pemimpin ekspor mobil dunia, menggeser Jepang pada 2023 dengan 5,22 juta unit diekspor.

Pengamat otomotif Yannes Pasaribu menilai bahwa China serius dalam upayanya untuk ekspansi ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Merek China memanfaatkan kelemahan merek Jepang yang lambat beradaptasi dengan tren elektrifikasi. Selain itu, strategi menggandeng distributor lokal dan mengintegrasikan pasokan suku cadang juga menjadi kunci keberhasilan merek China.

Baca Juga:

Investasi Besar China Dalam Industri Mobil Listrik

Investasi Besar China Dalam Industri Mobil Listrik

China telah menginvestasikan Rp3.803 triliun selama lebih dari 10 tahun untuk mengembangkan industri mobil listrik. Investasi ini mencakup subsidi pemerintah dan kebijakan non-moneter yang menguntungkan produsen mobil dalam negeri dibandingkan produsen asing.

Meskipun dukungan pemerintah besar, keuntungan bersih per mobil dari beberapa perusahaan seperti BYD mengalami penurunan. Analis otomotif independen dan produsen mobil Barat mengakui kemajuan luar biasa yang telah dibuat oleh produsen EV dan baterai China.

Pergeseran Pasar dan Persaingan Dengan Merek Jepang

Merek Jepang seperti Toyota dan Honda mulai kehilangan pangsa pasar di segmen tertentu, terutama EV, karena lambat beradaptasi dengan tren elektrifikasi. Penjualan mobil listrik di Indonesia terus meningkat, sementara penjualan mobil bensin mengalami penurunan.

Pada tahun 2024, penjualan mobil listrik mencapai 43.188 unit atau 5% pangsa pasar, sementara pangsa pasar mobil bensin turun menjadi 88,1%. CEO MG Motor Indonesia, He Guowei alias Alec, mengapresiasi strategi para pabrikan Jepang yang telah lebih dahulu menguasai pasar otomotif Indonesia, sebelum merek-merek China mulai berdatangan.

Kesimpulan

Ekspansi China yang untung besar karena jualan mobil listrik di Republick Indonesia (RI) dan telah memicu respons dari negara lain. Uni Eropa (UE) berencana memberlakukan tarif impor mobil listrik China atas penggunaan subsidi dalam produksinya. AS juga telah meningkatkan bea masuk atas impor kendaraan listrik China hingga 100%.

Namun, AS juga berupaya mendukung industri mobil listriknya sendiri melalui Undang-Undang (UU). Pengurangan Inflasi yang mengalokasikan US$370 miliar untuk mempromosikan teknologi ramah lingkungan. Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi informasi terupdate lainnya hanya di CRAZY CHINA.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *