Harga Bitcoin Menguat 9% Seiring Membaiknya Hubungan AS dan China
Harga Bitcoin kembali menunjukkan performa positif dengan penguatan signifikan mencapai hampir 9% dalam sepekan terakhir.
Kenaikan ini terjadi di tengah membaiknya hubungan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, dua kekuatan ekonomi terbesar dunia. Sentimen positif dari pasar global ini mendorong investor kembali percaya pada aset kripto, khususnya Bitcoin, yang kini semakin dianggap sebagai bagian penting dari sistem keuangan global.
CRAZY CHINA akan memberikan ulasan mengenai menguatnya harga Bitcoin berkat membaiknya hubungan antara AS dan China, yuk simak selengkapnya!
Pergerakan Harga Bitcoin Terkini
Pada 10 Juni 2025, harga Bitcoin menembus level USD 110.000 atau sekitar Rp 1,78 miliar (kurs Rp 16.200 per USD), naik hampir 9% dibandingkan pekan sebelumnya. Data dari CoinMarketCap dan CoinGlass menunjukkan Bitcoin menguat 4,1% dalam 24 jam terakhir dan 3,97% dalam tujuh hari terakhir.
Volume perdagangan harian Bitcoin tercatat mencapai USD 53,36 miliar dengan kapitalisasi pasar sebesar USD 2,17 triliun, menegaskan posisi Bitcoin sebagai aset kripto terbesar dan terpopuler di dunia.
Faktor Membaiknya Hubungan AS-China
Salah satu faktor utama yang mendorong kenaikan harga Bitcoin adalah membaiknya hubungan dagang antara AS dan China. Setelah periode ketegangan dan perang dagang yang berkepanjangan. Dedua negara kini menunjukkan tanda-tanda kesepakatan baru yang dapat mengurangi risiko ekonomi global.
Investor pun merespons positif prospek stabilitas ekonomi ini dengan berani masuk ke aset berisiko seperti Bitcoin. Menurut Vice President Marketing Indodax, Antony Kusuma, kenaikan harga Bitcoin ini menandai titik balik penting dalam narasi global terhadap aset digital.
Bitcoin kini tidak lagi dipandang sebagai aset spekulatif pinggiran, melainkan sebagai komponen strategis dalam ekonomi digital masa depan.
Dukungan Institusional Terhadap Bitcoin
Selain sentimen geopolitik, dukungan dari institusi besar juga memperkuat kepercayaan pasar terhadap Bitcoin. Contohnya adalah pembelian besar-besaran Bitcoin oleh perusahaan Strategy yang dipimpin Michael Saylor, yang mengakuisisi 1.045 Bitcoin senilai USD 110,2 juta pada awal Juni 2025.
Total kepemilikan mereka kini mencapai 582.000 BTC, menunjukkan keyakinan institusional yang kuat terhadap nilai jangka panjang Bitcoin.
Baca Juga: Mobil Bekas China Dengan Harga Miring: Apakah Layak Dibeli?
Peran Elon Musk dan Dinamika Politik AS
Harga Bitcoin juga dipengaruhi oleh dinamika politik dan figur publik seperti Elon Musk. Analis mata uang Ibrahim Assuaibi menyebutkan bahwa harga Bitcoin sempat anjlok saat Elon Musk bergabung dengan pemerintahan AS dan mengalami kenaikan saat Elon Musk keluar dari pemerintahan tersebut.
Hal ini menunjukkan bahwa sentimen politik AS masih menjadi faktor penting dalam volatilitas harga Bitcoin.
Prediksi dan Tantangan ke Depan
Meski harga Bitcoin saat ini menunjukkan tren positif. Analis memperingatkan bahwa volatilitas tetap akan terjadi karena pengaruh situasi politik dan ekonomi global. Investor disarankan untuk berhati-hati dan tidak terburu-buru menginvestasikan dana besar tanpa pemahaman risiko.
Menurut Fyqieh Fachrur, analis Tokocrypto, Bitcoin saat ini sedang dalam fase konsolidasi sehat di kisaran USD 104.000 hingga USD 107.500 sebelum berpotensi menembus rekor harga baru. Faktor-faktor seperti arus masuk dana ke ETF spot Bitcoin dan stabilitas ekonomi global menjadi kunci penggerak harga selanjutnya.
Implikasi Kenaikan Harga Bitcoin
Kenaikan harga Bitcoin memberikan dampak positif bagi pasar kripto secara keseluruhan. Ethereum, XRP, dan berbagai token lainnya juga menunjukkan penguatan yang signifikan. Investor baru semakin tertarik memasuki pasar kripto, sementara investor lama merealisasikan keuntungan setelah memegang Bitcoin dalam jangka panjang.
Namun, kenaikan ini juga menimbulkan tantangan regulasi dan pengawasan dari pemerintah di berbagai negara untuk memastikan keamanan dan transparansi pasar kripto.
Kesimpulan
Harga Bitcoin menguat hampir 9% dalam sepekan terakhir, menembus level USD 110.000 atau sekitar Rp 1,78 miliar, seiring membaiknya hubungan dagang antara AS dan China. Sentimen positif ini didukung oleh aksi beli institusional besar dan dinamika politik yang menguntungkan. Meskipun demikian, volatilitas tetap menjadi risiko yang harus diperhatikan investor.
Bitcoin kini semakin diakui sebagai aset strategis dalam ekonomi digital global, menandai era baru bagi pasar kripto. Edukasi dan kehati-hatian menjadi kunci utama dalam menghadapi peluang dan tantangan investasi Bitcoin ke depan.
Buat anda yang ingin mengetahui informasi mengenai negeri China, kalian bisa kunjungi CRAZY CHINA, yang dimana akan selalu memberikan informasi terbaru mengenai China baik itu dari wisata, teknologi maupun tradisi dan budaya.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari morningstar.co.uk
- Gambar Kedua dari pdv.co.id