Kebakaran Restoran di China Tewaskan 22 Orang, Terjadi Saat Makan Siang
Kebakaran restoran di China pada tanggal 29 April 2025, terjadi di kota Liaoyang, Provinsi Liaoning, Tiongkok, kebakaran terjadi saat makan siang.
Kebakaran ini menewaskan 22 orang dan menyebabkan tiga lainnya terluka. Api mulai membakar sekitar pukul 12:25 siang waktu setempat, dengan kobaran api yang membumbung tinggi dari jendela dan pintu restoran bertingkat dua atau tiga tersebut.
Dibawah ini CRAZY CHINA akan membahas upaya pemadaman melibatkan 22 mobil pemadam kebakaran dan 85 petugas yang bekerja keras untuk mengendalikan api dan menyelamatkan korban.
Kronologi Kejadian Kebakaran
Kebakaran mulai terjadi sekitar pukul 12:25 siang waktu setempat, ketika restoran tersebut tengah dipenuhi oleh pelanggan yang menikmati makan siang mereka. Menurut saksi mata, api bermula dari area dapur di lantai dasar dan dengan cepat menjalar ke seluruh bagian restoran yang terdiri dari dua lantai.
Kondisi bangunan yang diduga memiliki ventilasi terbatas dan tidak dilengkapi dengan sistem penyemprot otomatis membuat api dengan cepat membesar. Banyak pengunjung terjebak karena pintu keluar belakang yang terkunci dan jalur evakuasi yang sempit. Dalam waktu singkat, api melalap hampir seluruh bagian dalam bangunan, meninggalkan puing-puing dan kepedihan mendalam.
Upaya Penyelamatan & Respons Darurat
Setelah menerima laporan kebakaran, pihak pemadam kebakaran segera mengerahkan 22 unit mobil pemadam dan lebih dari 80 petugas ke lokasi kejadian. Namun, intensitas api yang tinggi dan suhu ekstrem menyulitkan proses penyelamatan. Beberapa korban ditemukan dalam keadaan tidak sadarkan diri akibat menghirup asap beracun sebelum berhasil melarikan diri. Tiga korban lainnya mengalami luka bakar serius dan segera dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif.
Tim penyelamat bekerja sepanjang sore dan malam untuk memastikan tidak ada korban lain yang terperangkap di dalam bangunan. Proses identifikasi jenazah pun dilakukan dengan hati-hati, mengingat beberapa di antaranya mengalami luka parah akibat kebakaran.
Baca Juga:
Penyebab Kebakaran Masih Diselidiki
Hingga kini, pihak berwenang masih melakukan penyelidikan menyeluruh untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran. Dugaan sementara mengarah pada ledakan yang berasal dari kebocoran gas di dapur, mengingat laporan dari beberapa saksi yang mengaku mendengar suara dentuman keras sebelum api membesar.
Dalam pemeriksaan awal, ditemukan bahwa restoran tersebut tidak memiliki sertifikat keselamatan kebakaran terbaru dan belum menjalani inspeksi sejak tahun lalu. Ini memperkuat dugaan bahwa kelalaian manajemen turut andil dalam memperparah dampak kebakaran. Selain itu, desain bangunan yang tidak sesuai dengan standar keselamatan membuat jalur evakuasi sulit diakses oleh pengunjung yang panik.
Reaksi Publik dan Pemerintah
Tragedi ini memicu gelombang duka dan kemarahan di seluruh negeri. Di media sosial Tiongkok seperti Weibo, banyak warganet mengecam lemahnya pengawasan terhadap bangunan publik dan menuntut pertanggungjawaban dari pemilik restoran serta otoritas setempat.
Presiden Xi Jinping turut menyampaikan belasungkawa mendalam dan memerintahkan penyelidikan menyeluruh atas insiden ini. Ia juga menyerukan peningkatan standar keselamatan di ruang publik dan menekankan pentingnya inspeksi berkala di semua fasilitas komersial.
Kejadian Serupa di Masa Lalu
Kebakaran restoran di Liaoyang bukanlah kejadian pertama yang menelan banyak korban di China. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa insiden serupa terjadi, baik di restoran, pabrik, maupun gedung apartemen. Pada umumnya, akar masalahnya serupa: kelalaian dalam menerapkan protokol keselamatan, lemahnya regulasi, dan kurangnya kesadaran akan pentingnya mitigasi risiko.
Meskipun pemerintah telah beberapa kali mengeluarkan peringatan dan kebijakan untuk memperketat pengawasan, implementasi di lapangan sering kali tidak berjalan sesuai harapan. Tragedi kali ini seolah menjadi cermin bahwa peraturan hanya akan efektif jika benar-benar diterapkan dan diawasi secara konsisten.
Kesimpulan
Selain duka mendalam bagi keluarga korban, kebakaran ini juga meninggalkan trauma psikologis bagi para penyintas dan masyarakat setempat. Beberapa keluarga bahkan kehilangan lebih dari satu anggota sekaligus, menambah beban emosional yang luar biasa. Pemerintah daerah telah menjanjikan kompensasi dan dukungan psikologis bagi para korban, tetapi proses pemulihan tidak akan mudah.
Diperlukan pendekatan sistematis untuk membangun budaya keselamatan yang lebih kuat, termasuk pelatihan darurat rutin, penyediaan alat pemadam kebakaran di ruang publik, dan sistem pelaporan insiden yang lebih transparan. Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi informasi terupdate lainnya hanya di CRAZY CHINA.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari cnbcindonesia.com
- Gambar Kedua dari egindo.com