Kim Jong Un Pastikan Korea Utara Siap Perkuat Hubungan Dengan China

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, kembali menegaskan kesediaan negaranya untuk memperkuat kerja sama strategis dengan Republik Rakyat China.

Kim-Jong-Un-Pastikan-Korea-Utara-Siap-Perkuat-Hubungan-Dengan-China

Pernyataan tersebut disampaikan melalui pesan resmi yang dikirimkan kepada Presiden China, Xi Jinping, pada peringatan 76 tahun berdirinya Republik Rakyat China (RRC).

Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya tentang seputaran .

tebak skor hadiah pulsa  

Persahabatan Tradisional yang Akar Sejarahnya Kuat

Korea Utara dan China memiliki sejarah panjang dalam menjalin hubungan erat, terutama sejak masa Perang Korea (1950–1953). Saat itu, pasukan sukarela China membantu Korea Utara melawan pasukan PBB yang dipimpin Amerika Serikat. Sejak saat itulah, hubungan keduanya dikenal sebagai “persahabatan yang dipupuk dengan darah”. Istilah yang sering digunakan oleh para pemimpin kedua negara untuk menekankan kedekatan emosional dan historis mereka.

Kim Jong Un dalam pesannya menegaskan bahwa ikatan tradisional tersebut telah dibangun dan dijaga oleh generasi-generasi sebelumnya. Kini, menurutnya, hubungan itu tidak hanya sekadar warisan sejarah, melainkan juga terus tumbuh dan menguat berkat perjuangan bersama kedua negara dalam mempertahankan sosialisme. Pernyataan ini menjadi sinyal jelas bahwa Pyongyang tetap melihat Beijing sebagai mitra strategis utama di tengah ketegangan geopolitik dunia.

Kerja Sama Strategis di Tengah Perubahan Global

Situasi global saat ini diwarnai ketegangan geopolitik, persaingan teknologi, dan konflik ekonomi antara blok Barat yang dipimpin Amerika Serikat dengan blok yang semakin erat antara China, Rusia, dan sekutu mereka. Korea Utara yang selama ini terisolasi akibat sanksi internasional memandang China sebagai mitra utama dalam bertahan menghadapi tekanan tersebut.

Melalui pesannya kepada Xi Jinping, Kim Jong Un menekankan pentingnya kerja sama erat antara Pyongyang dan Beijing. Demi mempertahankan stabilitas kawasan Asia Timur dan juga dunia. KCNA melaporkan bahwa Korea Utara siap melakukan upaya bersama untuk memperluas hubungan persahabatan dan kerja sama di berbagai bidang, termasuk politik, ekonomi, serta pertahanan.

Pesan Kim juga secara implisit menunjukkan bahwa Pyongyang menginginkan perlindungan diplomatik dan ekonomi dari Beijing. Khususnya menghadapi tekanan sanksi Dewan Keamanan PBB. Bagi China, menjaga hubungan dekat dengan Korea Utara juga penting demi mempertahankan pengaruhnya di Semenanjung Korea. Sekaligus menahan dominasi Amerika Serikat di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Juga: Ford Mengaku Teknologi Otomotif AS Tertinggal Dari China

Dukungan Moral dan Harapan Untuk China

Dukungan-Moral-dan-Harapan-Untuk-China

Selain menegaskan komitmen kerja sama, Kim Jong Un juga menyampaikan ucapan selamat dan doa khusus bagi kemakmuran China serta kebahagiaan rakyatnya. Ucapan ini memiliki makna simbolis yang cukup dalam, sebab mencerminkan sikap Pyongyang yang menempatkan Beijing bukan hanya sebagai mitra politik. Tetapi juga sebagai sahabat ideologis dalam memperjuangkan sosialisme.

Korea Utara secara konsisten mendukung peran China dalam isu-isu internasional, termasuk kritik terhadap kebijakan Amerika Serikat di Asia Timur. Dalam konteks ini, ucapan Kim juga dapat dibaca sebagai dukungan moral terhadap posisi Beijing yang sedang menghadapi tantangan besar. Mulai dari ketegangan di Laut China Selatan, isu Taiwan, hingga rivalitas ekonomi dengan Washington.

Implikasi Bagi Perdamaian dan Stabilitas Kawasan

Hubungan erat antara Korea Utara dan China memiliki dampak besar bagi dinamika keamanan di Asia Timur. Kedua negara berupaya menampilkan diri sebagai pihak yang siap menjaga stabilitas kawasan. Meski di mata negara-negara Barat hubungan ini sering dipandang sebagai aliansi yang dapat memperumit situasi.

Dengan menegaskan komitmen memperkuat kerja sama strategis, Kim Jong Un mengirimkan pesan kepada dunia bahwa Pyongyang tidak akan menghadapi tekanan internasional sendirian. Dukungan China dinilai sebagai tameng diplomatik yang dapat mengurangi efek isolasi terhadap Korea Utara.

Namun, di sisi lain, kedekatan Pyongyang-Beijing juga berpotensi menimbulkan kekhawatiran baru bagi Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan yang khawatir dengan penguatan poros anti-Barat di kawasan. Situasi ini akan menjadikan Asia Timur tetap menjadi salah satu titik panas geopolitik dunia, di mana setiap langkah strategis dari Korea Utara maupun China akan terus diamati oleh komunitas internasional.

Simak dan ikuti terus informasi menarik lainnya tentang berita wisata dan teknologi China hanya di CRAZY CHINA.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Pertama dari antaranews.com
  • Gambar Kedua dari viva.co.id

Similar Posts