Konflik India-Pakistan Memanas: Respon China dan Implikasinya Bagi Kawasan
China menyatakan respon terhadap keprihatinan besar atas eskalasi konflik antara India-Pakistan setelah serangan militer India di wilayah Pakistan dan Kashmir.
China mengimbau kedua negara untuk menahan diri, mengutamakan perdamaian, dan menghindari tindakan yang dapat memperburuk situasi. Sebagai tetangga strategis dan sekutu dekat Pakistan, China menekankan pentingnya stabilitas regional.
China mendukung penyelesaian damai melalui dialog dan investigasi terorisme yang adil serta transparan demi menjaga keamanan kawasan Asia Selatan. Di bawah ini CRAZY CHINA akan membahas rangkaian peristiwa terbaru dan respon China terhadap konflik India-Pakistan yang terus berkembang.
Latar Belakang Konflik Terbaru India-Pakistan
Pada tanggal 7 Mei 2025, India melancarkan operasi militer berskala besar yang dinamai “Operation Sindoor,” dengan meluncurkan rudal ke sembilan lokasi yang dianggap sebagai infrastruktur teroris di Pakistan dan wilayah Kashmir yang dikendalikan Pakistan.
Operasi ini dipicu oleh serangan teror di kawasan Pahalgam, Kashmir, dua minggu sebelumnya yang menewaskan 26 orang, mayoritas turis India. Pemerintah India menyatakan serangan tersebut sebagai tindakan balasan guna mencegah serangan teroris lanjutan terhadap wilayah mereka.
India menegaskan bahwa sasaran serangan hanya fasilitas terkait kelompok militan, seperti Jaish-e-Mohammed dan Lashkar-e-Taiba, dan menekankan bahwa tidak ada sasaran militer resmi Pakistan yang dilukai dalam operasi ini. Pemerintah menyebut tindakannya bersifat terukur, bertanggung jawab, dan tidak meningkatkan eskalasi konflik lebih jauh.
Namun, Pakistan mengecam balasan tersebut sebagai sebuah “tindakan perang” yang melanggar kedaulatan negara dan berjanji akan melakukan pembalasan atas serangan tersebut. Pakistan melaporkan kerugian warga sipil, termasuk sejumlah anak-anak yang menjadi korban dalam serangan udara India, serta menuduh India merusak fasilitas sipil seperti masjid dan infrastruktur penting lainnya.
Dampak dan Respon Pakistan
Serangan tersebut memicu ketegangan di perbatasan Line of Control (LoC) antara Kashmir yang dikelola India dan Pakistan, dengan terjadi baku tembak artileri, saling serang menggunakan pesawat tempur, dan penembakan artileri.
Pakistan mengklaim telah menembak jatuh hingga lima pesawat udara tempur India, termasuk jet Rafale yang baru dibeli India dari Perancis, walaupun klaim ini belum diverifikasi secara independen dan belum mendapat konfirmasi resmi dari India.
Kondisi warga sipil di wilayah yang terdampak pun memburuk, dengan laporan evakuasi, rumah rusak, dan gangguan penerbangan internasional akibat ketegangan yang meningkat. Banyak maskapai menghindari ruang udara Pakistan dan membatalkan penerbangan ke kawasan tersebut.
Baca Juga:
Pandangan dan Seruan Internasional
Situasi ini memicu kekhawatiran global yang besar. India dan Pakistan sama-sama merupakan negara pemilik senjata nuklir. Kedua negara juga memiliki riwayat konflik berkepanjangan terkait wilayah Kashmir. Sekjen PBB Antonio Guterres menyerukan kedua pihak untuk menahan diri. Ia mengingatkan agar tidak terjadi eskalasi lebih jauh.
Dunia tidak mampu menanggung konsekuensi jika terjadi konfrontasi bersenjata yang merusak. Amerika Serikat memantau situasi secara seksama melalui Dewan Keamanan Nasional dan Departemen Luar Negeri.
Presiden AS menyatakan penyesalan atas konflik ini dan berharap segera berakhir. Inggris dan Rusia menyatakan kesiapsediaan mereka untuk mendukung proses dialog dan meredakan ketegangan.
Sikap dan Pernyataan China
China secara resmi menyatakan keprihatinan mendalam terhadap perkembangan terbaru antara India dan Pakistan. Pemerintah China menyayangkan serangan militer India yang memperburuk situasi di kawasan tersebut. Beijing mengingatkan agar kedua negara mengutamakan perdamaian dan stabilitas regional.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, menegaskan bahwa Beijing menentang segala bentuk terorisme. China mengimbau India dan Pakistan untuk menahan diri dan berperilaku dengan bijaksana. Mereka didorong untuk menyelesaikan perbedaan melalui dialog dan konsultasi damai.
Beijing menyatakan kesiapan bekerja sama dengan komunitas internasional untuk meredakan ketegangan. China juga mengingatkan warga negaranya di wilayah terdampak agar meningkatkan kewaspadaan dan menghindari perjalanan ke daerah konflik.
Prospek Konflik dan Dampaknya
Ketegangan yang meningkat saat ini kembali menghidupkan kekhawatiran akan kemungkinan pecahnya perang skala penuh antara dua negara. Kedua negara tersebut memiliki persenjataan nuklir yang dapat membawa konsekuensi dramatis bagi kawasan Asia Selatan maupun dunia.
Meski begitu, mereka tampak berhati-hati agar konflik tetap berada pada level konvensional. Mereka berusaha menghindari peningkatan konflik menjadi perang nuklir. Sejarah panjang sengketa Kashmir telah menimbulkan tiga perang besar dan puluhan ribu korban jiwa. Selain itu, berbagai serangan militan terus memperumit situasi yang ada.
Sengketa ini menjadi akar masalah yang kompleks dan sulit diselesaikan. Penanganan terbaru menunjukkan betapa sensitifnya situasi tersebut, yang dapat berubah dengan cepat menjadi konfrontasi terbuka. Simak dan ikuti terus CRAZY CHINA agar Anda tidak ketinggalan berita informasi menarik lainnya yang terupdate setiap hari.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari Yt Kompas.com
- Gambar Kedua dari news.detik.com