Kota Kuno Phoenix: Perjalanan Kembali ke Masa Lalu Tiongkok
Kota Kuno Phoenix, juga dikenal sebagai Kota Kuno Fenghuang, dianggap sebagai salah satu kota kuno terindah di Tiongkok.
Kaya akan sejarah, arsitektur yang terawat, dan keunikan budaya. Nama kota ini berasal dari Gunung Phoenix, mencerminkan keindahan alam yang mempesona dan harmoni antara alam dan permukiman manusia. Dibawah ini CRAZY CHINA akan membahas sejarah lebih dari 400 tahun, Fenghuang menawarkan sekilas pandang ke masa lalu, memperlihatkan gaya arsitektur khas dari dinasti Ming dan Qing.
Perjalanan Melalui Waktu
Sejarah Kota Kuno Phoenix dapat ditelusuri hingga Dinasti Qin (221-206 SM), yang awalnya dikenal sebagai “Wu Gan”. Nama Fenghuang diadopsi selama Dinasti Qing (1644-1911). Kondisi kota yang terpelihara dengan baik memungkinkan pengunjung untuk merasakan tata letak dan penampilan asli dari dinasti Ming dan Qing.
Lebih dari 200 bangunan tempat tinggal kuno, jalan-jalan dan lorong-lorong bersejarah, tembok kota, menara gerbang, dan kuil leluhur masih terjaga dalam kondisi aslinya. Kota ini dibangun pada tahun 1704 selama masa pemerintahan Dinasti Qing. Pada 28 Maret 2008, kota kuno ini ditambahkan ke Daftar Tentatif Warisan Dunia UNESCO, sebagai pengakuan atas signifikansi budayanya.
Keindahan Sungai & Gunung yang Memukau
Fenghuang terletak di Prefektur Otonomi Xiangxi Tujia dan Miao, Provinsi Hunan. Kota ini berada di lingkungan pegunungan, dengan Sungai Tuo Jiang sebagai bagian integral dari tata letaknya. Sungai Tuo Jiang, yang mengalir melalui kota, adalah sumber kehidupan bagi penduduk setempat, digunakan untuk mencuci pakaian, memancing, dan transportasi.
Perjalanan perahu di Sungai Tuo menawarkan pemandangan menakjubkan rumah-rumah kayu unik, yang dikenal sebagai Diaojiaolou, berjejer di tepi sungai. Rumah panggung ini, yang merupakan ciri khas arsitektur Miao, telah berdiri selama lebih dari seabad, menciptakan pemandangan yang indah.
Baca Juga:
Warisan Budaya Pengaruh Miao dan Tujia
Fenghuang adalah kabupaten multi-etnis, rumah bagi suku Miao, Han, dan Tujia. Lebih dari setengah populasi kota berasal dari kelompok minoritas Miao dan Tujia, yang memberikan kontribusi pada lanskap budayanya yang unik. Kota ini memiliki makna penting dalam tradisi dan ritual pemakaman suku Miao.
Pengunjung dapat menjelajahi adat istiadat setempat, seni, dan sisa-sisa arsitektur unik yang mencerminkan gaya Ming dan Qing. Kekayaan budaya kota juga tercermin dalam kerajinan tangannya, seperti lukisan batik dan sisir tanduk kerbau, yang melambangkan tradisi artistik suku Miao.
Atraksi Menjelajahi Situs Kuno
Fenghuang menawarkan berbagai atraksi, termasuk jalan-jalan kuno, lorong-lorong, dan tempat tinggal sipil yang menampilkan gaya arsitektur dinasti Ming dan Qing. Jembatan Angin dan Hujan Hongqiao adalah struktur kuno dengan sejarah lebih dari enam ratus tahun, dengan toko-toko yang menjual seni dan kerajinan rakyat.
Menara Gerbang Timur, yang dibangun pada tahun 1715 selama Dinasti Qing, merupakan salah satu dari empat gerbang asli kota. Bekas Kediaman Shen Congwen, seorang penulis, sejarawan, dan ahli artefak kuno terkenal, adalah halaman kayu yang berasal dari tahun 1866.
Situs terkenal lainnya termasuk Museum Kota Kuno, Aula Leluhur Keluarga Yang, dan Istana Wanshou, juga dikenal sebagai Aula Majelis Jiangxi. Tembok Besar Selatan, sebuah benteng militer dari Dinasti Ming, membentang di kota kuno dan menawarkan wawasan tentang sejarah wilayah tersebut.
Kesimpulan
Waktu terbaik untuk mengunjungi Fenghuang adalah musim semi dan musim gugur, karena cuacanya menyenangkan untuk menjelajahi kota. Untuk mencapai Fenghuang, wisatawan dapat terbang ke Zhangjiajie atau Changsha dan kemudian naik kereta api atau bus ke kota tersebut.
Kereta berkecepatan tinggi dari Zhangjiajie memakan waktu sekitar satu jam, sedangkan perjalanan dari Changsha berkisar antara dua hingga tiga jam. Pilihan akomodasi termasuk hotel dan hostel di sepanjang Sungai Tuo, beberapa di antaranya menawarkan penginapan di bangunan Diaojiaolou tradisional.
Masakan lokal terkenal dengan cita rasa pedasnya, dengan hidangan yang direkomendasikan termasuk bebek yang dimasak dengan darah dan nasi ketan, sup asam suku Miao, dan daging babi asap. Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi informasi terupdate lainnya hanya di CRAZY CHINA.