Minyak Iran Cetak Sejarah Baru, Kirim 1,8 Juta Barel ke China per Hari

Minyak Iran Cetak Sejarah Baru, mengirimkan 1,8 juta barel per hari ke Tiongkok pada Juni 2025 dalam hubungan perdagangan kedua negara.

Minyak Iran Cetak Sejarah Baru, Kirim 1,8 Juta Barel ke China per Hari

Lonjakan ekspor ini didorong oleh kilang independen Tiongkok yang mencari pasokan minyak mentah murah di tengah penegakan sanksi AS yang melonggar. Tiongkok menjadi pembeli utama, menyerap hampir 89% ekspor minyak mentah dan kondensat Iran pada tahun 2023.

Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran CRAZY CHINA.

tebak skor hadiah pulsa  

Ekspor Minyak Iran ke Tiongkok

Ekspor minyak Iran ke Tiongkok telah mencapai puncaknya pada Juni 2025, dengan rata-rata 1,8 juta barel per hari (bph). Angka ini merupakan rekor tertinggi dalam sejarah hubungan perdagangan kedua negara.

Impor minyak mentah Tiongkok dari Iran rata-rata mencapai 1,46 juta barel per hari dari tanggal 1 hingga 27 Juni, menurut data dari Kpler. Pada paruh pertama tahun 2025, Tiongkok membeli rata-rata 1,38 juta barel minyak Iran per hari.

Secara historis, ekspor minyak Iran sempat menurun tajam di pertengahan 2020 hingga di bawah 400.000 barel per hari karena kombinasi sanksi dan pandemi COVID-19. Namun, Teheran telah berhasil beradaptasi dan meningkatkan ekspornya.

Volume ekspor minyak mentah Iran mencapai level tertinggi dalam 4,5 tahun pada Mei 2023, yaitu 1,54 juta barel per hari. Ekspor terus meningkat menjadi sekitar 1,6 juta barel per hari pada Agustus 2023, atau sedikit di bawah 2 juta barel per hari jika termasuk kondensat.

Pada Februari 2025, volume ekspor minyak Iran diperkirakan mencapai 1,8 juta barel per hari. Sepanjang kuartal pertama 2024, ekspor minyak Iran mencapai level tertinggi dalam enam tahun terakhir, dengan nilai US$35,8 miliar atau setara Rp575,83 triliun.

Produksi minyak Iran pada Mei 2025 mencapai 3,3 juta barel per hari, dengan ekspor sebanyak 1,84 juta barel per hari. Mayoritas ekspor tersebut disalurkan ke pasar Tiongkok. Produksi minyak Iran di tahun 2023 mencapai 2,99 juta barel per hari, meningkat 440.000 barel dari tahun 2022, dan diperkirakan akan meningkat 160.000 barel lagi pada tahun 2024. Meskipun ada sanksi AS, Teheran masih mengekspor sekitar 1,2 juta hingga 1,5 juta barel minyak per hari.

Lonjakan Ekspor yang Tak Terbendung

Menurut data terbaru dari lembaga pemantau energi internasional. Ekspor minyak Iran ke China melonjak drastis sepanjang kuartal pertama tahun ini. Angkanya tak main-main 1,8 juta barel per hari menjadi volume tertinggi yang pernah dicatatkan Iran sejak era sebelum sanksi dijatuhkan.

Kenaikan ini terjadi secara bertahap sejak akhir tahun lalu. Tapi eskalasinya dalam beberapa bulan terakhir benar-benar mencolok. Bahkan beberapa pengamat menilai, angka tersebut hampir menyamai total ekspor minyak Iran sebelum ditetapkannya sanksi internasional.

Tak hanya sekadar angka, peningkatan ini juga mencerminkan kemampuan Iran untuk memanfaatkan celah dalam sistem perdagangan global, termasuk kerja sama backdoor melalui pihak ketiga dan pengiriman dengan label minyak dari negara lain.

Baca Juga: Ekspor Listrik Rusia ke China Anjlok 44%, Tanda Bahaya Krisis Energi?

Faktor Pendorong Peningkatan Ekspor

Faktor Pendorong Peningkatan Ekspor

Peningkatan ekspor minyak Iran ke Tiongkok disebabkan oleh beberapa faktor utama:

  • Harga Diskon dan Kualitas Minyak: Iran menawarkan minyak mentah berkualitas tinggi dengan diskon signifikan kepada Tiongkok. Pada tahun 2023, Tiongkok menghemat hampir US$10 miliar (Rp160,9 triliun) melalui pembelian minyak berdiskon dari Iran, Rusia, dan Venezuela. Analis Kpler memperkirakan diskon yang diberikan Iran sekitar US$5 per barel, yang tahun lalu mencapai US$13 per barel. Diskon ini sangat penting bagi kilang independen Tiongkok yang menghadapi tekanan margin laba.
  • Kebutuhan Energi Tiongkok: Tiongkok adalah importir minyak mentah terbesar di dunia, dengan rata-rata impor 11,27 juta barel per hari pada kuartal pertama tahun 2025. Iran menjadi salah satu dari tiga pemasok terbesar minyak ke Tiongkok, bersama Rusia dan Arab Saudi. Minyak Iran yang murah dan tersedia mendukung ketahanan energi Tiongkok.
  • Sanksi AS dan ‘Armada Bayangan’: Meskipun sanksi AS bertujuan untuk mengurangi ekspor minyak Iran hingga mendekati nol. Iran dan Tiongkok telah mengembangkan sistem canggih untuk menghindari deteksi. Ini termasuk penggunaan “armada bayangan” (tanker tua yang sering mematikan transponder mereka untuk menghindari pelacakan).1 Pemindahan minyak antar kapal di laut untuk menyamarkan asal, dan pemalsuan dokumentasi.

China-Iran Cetak Sejarah Baru

Langkah Iran menjual minyak dalam jumlah luar biasa ke China tidak bisa dilepaskan dari kedekatan strategis kedua negara dalam beberapa tahun terakhir. Sejak ditandatanganinya perjanjian kerja sama 25 tahun pada 2021. Hubungan bilateral ini semakin menguat di banyak sektor, termasuk perdagangan, militer, hingga energi.

China sebagai konsumen energi terbesar dunia melihat Iran sebagai mitra potensial yang bisa menawarkan pasokan stabil dan harga lebih kompetitif dibandingkan negara-negara lain. Terlebih, Iran juga bersedia menerima pembayaran dalam mata uang non-dolar sebuah opsi menarik bagi Beijing yang tengah mendorong de-dolarisasi global.

Di sisi lain, bagi Iran, kerja sama ini adalah jalan hidup. Di tengah sanksi AS dan blokade sistem keuangan internasional. Menjual minyak ke China adalah satu-satunya cara untuk mempertahankan roda ekonomi dalam negeri tetap berputar.

Infrastruktur dan Jalur Pengiriman Minyak

Infrastruktur dan jalur pengiriman minyak Iran ke Tiongkok sangat bergantung pada Pulau Kharg, yang bertanggung jawab atas 96,6% dari semua pengiriman dan 95,3% penggunaan terminal dari Januari 2023 hingga Maret 2025.

Iran sebagian besar mengandalkan Very Large Crude Carriers (VLCCs) untuk mengangkut lebih dari 91% total volume ekspor. Memungkinkan pengangkutan volume besar per perjalanan dan mengurangi risiko pencegatan maritim.

Meskipun Tiongkok adalah tujuan utama (sekitar 25% dari volume impor pada periode yang sama). Singapura menerima 60% dan Malaysia 6%. Pelabuhan-pelabuhan Tiongkok seperti Dongjiakou dan Lanshan berperan penting dalam proses “rebranding” minyak mentah Iran secara diskret sebelum masuk kembali ke pasar global dengan identitas berbeda.

Minyak Iran sering dipindahkan antar kapal di perairan internasional, di luar zona transfer resmi. Terutama di perairan Asia Tenggara, untuk menyamarkan asalnya.

Buat anda yang ingin mengetahui informasi mengenai negeri China, kalian bisa kunjungi CRAZY CHINA, yang dimana akan selalu memberikan informasi terbaru mengenai China baik itu dari wisata, teknologi maupun tradisi dan budaya.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Pertama dari www.suarasurabaya.net
  • Gambar Kedua dari www.gemapos.id

Similar Posts