Sawah Terasering Suku Hani: Keajaiban Lanskap dan Kearifan Lokal Abadi

Sawah Terasering Suku Hani telah mengubah bentang pegunungan menjadi lanskap yang memukau dengan sawah terasering mereka.

Sawah Terasering Suku Hani: Keajaiban Lanskap dan Kearifan Lokal Abadi

Sawah terasering ini bukan hanya sekadar ladang pertanian, tetapi juga cerminan harmoni antara manusia dan alam yang telah berlangsung selama ribuan tahun. Dibawah ini CRAZY CHINA akan membahas tentang keindahan yang ada di china yaitu Sawah Terasering Suku Hani.

Keajaiban Lanskap yang Memukau

Sawah terasering suku Hani terletak di Provinsi Yunnan, barat daya China. Bentangan sawah berundak ini meliputi area seluas lebih dari 160 kilometer persegi. Jumlahnya mencapai ratusan ribu, menciptakan pemandangan yang sangat indah. Jika dilihat dari ketinggian, terasering ini tampak seperti teka-teki gambar raksasa dengan bentuk asimetris.

Beberapa terasering menyerupai lapangan sepak bola, sementara yang lain lebih kecil dari sepetak sawah. Pada musim dingin dan musim semi, teras yang terisi air memantulkan cahaya, menciptakan efek visual yang memukau. Bahkan, keajaiban lanskap rekayasa ini dapat dilihat dengan mata telanjang dari orbit rendah.

Warisan Budaya yang Berkelanjutan

Sawah terasering ini adalah hasil kerja keras многоgenerasi suku Hani. Mereka telah mengembangkan sistem irigasi yang canggih dan berkelanjutan. Orang-orang Hani membangun parit dan kanal untuk mengalirkan mata air dari gunung dan hutan, serta mengairi terasering. Sistem ini memastikan pemerataan pasokan air bagi seluruh masyarakat.

Setiap desa memiliki penjaga air yang bertugas mendistribusikan air secara adil, sehingga keluarga yang sawahnya berada di bagian bawah terasering mendapatkan air yang sama dengan keluarga yang sawahnya berada di bagian atas. Proses panjang selama lebih dari satu milenium ini menghasilkan teras sawah yang menjadi contoh nyata kerja sama komunitas dengan alam.

Baca Juga: 

Harmoni dengan Alam

Suku Hani selalu hidup selaras dengan alam. Mereka membentuk kehidupan mereka dengan hutan di atas gunung, desa-desa di tengah-tengah, sawah terasering di bagian bawah, dan sistem pengairan seperti sungai yang mengalir melaluinya. Hal ini menciptakan ekosistem unik dari empat elemen, yaitu hutan, desa, terasering, dan sistem air.

Air hujan dan embun dari kabut gunung ditampung di area yang tinggi di lereng untuk memperbarui air tanah. Mata air disalurkan untuk irigasi, air di danau menguap membentuk awan, dan awan akan menjatuhkan air hujan di hutan. Siklus hidrologi ini terus berulang, menjaga keseimbangan alam.

Metode Konstruksi Tradisional

Metode Konstruksi Tradisional

Para petani Hani mulai memahat terasering pada masa Dinasti Tang (618-907 M). Ilmu ini diturunkan dari generasi ke generasi. Sistem terasering dibangun mulai dari lokasi di dekat bantaran sungai di ketinggian 500 meter di atas permukaan laut hingga lereng pegunungan dengan ketinggian lebih dari 1.800 meter di atas permukaan laut.

Bahkan, tanjakan dengan kemiringan tanah 70 derajat pun dimanfaatkan. Seluruh sawah terasering ini dibangun dengan tangan. Metode konstruksi yang digunakan saat ini sama dengan yang digunakan oleh nenek moyang orang Hani. Bentuk dan lokasi terasering yang unik membuat penggunaan mesin tidak memungkinkan.

Pengakuan Dunia dan Keindahan yang Tersembunyi

Meskipun luasnya terus bertambah setiap musim tanam, karya seni raksasa masyarakat Hani ini tersembunyi dari mata dunia selama berabad-abad. China baru membuka diri lagi pada tahun 1980-an. Pemerintah lokal kemudian mendaftarkan sawah terasering ke Daftar Warisan Dunia UNESCO.

Pada tahun 2013, UNESCO mengakui sistem pengolahan lahan yang tangguh di sawah terasering sebagai contoh harmoni yang luar biasa antara manusia dan lingkungan mereka, baik secara visual maupun ekologis​. Sawah berundak-undak ini terlihat paling fotogenik pada bulan-bulan antara November sampai April, ketika terasering yang tergenang air bak cermin yang memantulkan cahaya matahari.

Pelajaran dari Suku Hani

Di masa ketika sumber daya alam semakin menciut setiap harinya, suku Hani dapat memberikan kita pelajaran tentang manajemen tanah dan cara hidup secara harmoni dengan lingkungan. Mereka telah membangun sesuatu yang luar biasa dan mempertahankannya selama 1.300 tahun.

Sistem irigasi yang adil dan berkelanjutan, serta metode konstruksi tradisional yang ramah lingkungan, adalah contoh nyata kearifan lokal yang patut diteladani. Simak dan ikuti terus informasi terlengkap tentang CRAZY CHINA yang akan kami berikan setiap harinya.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *