Sempat Terkubur 5 Hari, Bantuan China Selamatkan Korban Gempa Myanmar
Gempa bumi dahsyat mengguncang Myanmar pada awal pekan ini, menyebabkan kehancuran besar di berbagai wilayah dan menelan korban jiwa yang tidak sedikit.
Di tengah duka dan kepanikan, muncul secercah harapan ketika tim penyelamat dari China berhasil menemukan dan menyelamatkan seorang korban yang telah terkubur di bawah reruntuhan selama lima hari.
Keberhasilan ini menjadi bukti nyata betapa pentingnya bantuan kemanusiaan dan kerja sama antarnegara dalam menghadapi bencana besar.
Kronologi Gempa Myanmar
Gempa berkekuatan 7,0 skala Richter mengguncang Myanmar pada hari Rabu sore, tepatnya pukul 16.45 waktu setempat. Pusat gempa terletak di wilayah pedalaman negara tersebut, membuat banyak bangunan roboh terutama yang berada di daerah pegunungan dan desa-desa terpencil.
Ribuan orang kehilangan tempat tinggal, dan ratusan lainnya dinyatakan hilang atau tertimbun puing. Pemerintah Myanmar pun langsung menetapkan keadaan darurat dan meminta bantuan dari berbagai negara tetangga, termasuk China
Bantuan Internasional Mengalir
Menanggapi permintaan tersebut, China langsung mengirimkan tim tanggap darurat, termasuk anjing pelacak, peralatan pencarian modern, dan bantuan medis. Dalam waktu kurang dari 24 jam, tim dari China tiba di lokasi dan langsung bergerak ke beberapa titik kritis yang belum terjangkau oleh tim lokal.
Salah satu misi paling dramatis mereka terjadi di sebuah desa kecil di wilayah utara Myanmar. Berdasarkan informasi dari penduduk sekitar, ada suara-suara lemah yang terdengar dari bawah reruntuhan rumah yang sudah lima hari tak tersentuh.
Baca Juga:
Detik-Detik Penyelamatan Dramatis
Saat tim penyelamat dari China bersama relawan lokal tiba di lokasi, mereka langsung menggunakan alat pemindai suara dan gerakan untuk memastikan apakah benar ada seseorang yang masih hidup di bawah reruntuhan.
Setelah beberapa menit pemeriksaan, mereka berhasil menemukan titik lokasi di mana suara samar itu berasal. Tim pun bekerja ekstra hati-hati untuk menggali reruntuhan demi menghindari risiko puing tambahan yang bisa menimpa korban.
Butuh waktu lebih dari 7 jam untuk bisa membuka akses dan menarik korban keluar. Suasana mendadak hening dan menegangkan ketika seorang wanita muda akhirnya berhasil dikeluarkan dari dalam tumpukan puing dalam kondisi masih hidup, meski sangat lemah dan dehidrasi.
Korban bernama Nandar Win (27) itu langsung dilarikan ke rumah sakit lapangan yang juga dibangun oleh tim China. Setelah menjalani perawatan dan pemeriksaan, diketahui bahwa ia hanya mengalami luka ringan, namun secara fisik dan mental sangat terpukul.
Apresiasi Untuk Tim SAR China
Pemerintah Myanmar pun menyampaikan rasa terima kasih secara resmi kepada pemerintah dan rakyat China atas dukungan dan bantuan cepat yang diberikan. Dalam sebuah konferensi pers, juru bicara Kementerian Kesehatan Myanmar mengatakan.
“Tanpa kehadiran tim SAR dari China, mungkin banyak korban yang tidak bisa diselamatkan. Bantuan mereka sangat tepat waktu dan sangat berarti bagi kami.”
Ungkapan senada juga disampaikan oleh warga setempat yang merasa sangat terbantu dengan peralatan canggih yang dibawa oleh tim asing. Termasuk alat pendeteksi suara dan kamera termal.
Solidaritas di Tengah Bencana
Peristiwa gempa bumi myanmar mengingatkan kita bahwa di tengah bencana besar, solidaritas antarbangsa menjadi hal yang sangat penting. Ketika satu negara mengalami musibah, negara lain bisa datang memberikan bantuan yang tidak ternilai harganya.
Kisah Nandar Win menjadi simbol harapan bagi semua korban bencana di seluruh dunia bahwa meskipun dalam keadaan paling gelap sekalipun, bantuan bisa datang dari mana saja, bahkan dari tempat yang tidak terduga.
Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi informasi terupdate lainnya hanya di CRAZY CHINA.
- Gambar Pertama dari viva.co.id
- Gambar Kedua dari lombokinsider.com