Viral! Turis China Minta Minum Hingga Habiskan Sampel Makanan di Jepang
Baru-baru ini, dunia maya dihebohkan oleh aksi seorang turis asal China yang berperilaku tidak pantas selama kunjungannya ke Jepang.
Pria yang dikenal dengan nama Yikeshu ini, seorang influencer perjalanan dengan lebih dari 200.000 pengikut di media sosial, membagikan pengalamannya berwisata hemat di Osaka melalui video berjudul ‘Welcome to watch my day traveling Osaka for 100 yuan (Rp 233.000)’.
Video tersebut menuai kecaman dari netizen di China dan Jepang karena perilakunya yang dianggap tidak sopan dan memalukan. Simak berbagai berita dan informasi menarik lainnya yang bisa Anda temukan di seputaran CRAZY CHINA.
Aksi Tidak Sopan Sejak Kedatangan di Bandara Kansai
Perilaku tidak sopan Yikeshu dimulai sejak ia tiba di Bandara Internasional Kansai, Jepang. Ia terlihat mengabaikan peraturan yang melarang perekaman di area imigrasi dan tetap menyalakan kamera untuk merekam dirinya sendiri.
Tindakan ini tidak hanya melanggar peraturan bandara, tetapi juga menimbulkan risiko keamanan dan ketidaknyamanan bagi petugas serta penumpang lain yang sedang menjalani proses imigrasi.
Selain itu, Yikeshu melakukan tindakan yang semakin kontroversial dengan menggunakan fasilitas publik secara tidak pantas. Ia mencuci rambut di wastafel umum dan menggunakan pengering tangan otomatis untuk menata rambutnya, seolah-olah area tersebut adalah spa pribadi.
Aksi ini menuai kecaman dari netizen Jepang dan China karena dianggap tidak menghormati norma sosial dan etika penggunaan fasilitas publik di negara lain.
Perlakuan Tidak Pantas di Kereta dan Restoran
Perilaku tidak pantas Yikeshu berlanjut saat ia menaiki kereta Nankai Electric Railway menuju Osaka. Ia terekam melakukan pull-up pada pegangan tangan di dalam gerbong, memperlakukan fasilitas umum sebagai alat olahraga pribadi.
Aksi ini mengundang perhatian penumpang lain dan menimbulkan ketidaknyamanan karena mengganggu ketertiban di ruang publik yang seharusnya digunakan untuk transportasi saja.
Selain itu, Yikeshu juga menunjukkan perilaku tidak sopan di restoran demi menghemat biaya. Ia masuk ke restoran, meminta gelas minum, meneguk teh gratis tanpa membeli makanan, lalu meninggalkan tempat tersebut.
Tindakan ini tidak hanya melanggar etika sosial, tetapi juga menimbulkan ketegangan bagi pemilik dan staf restoran, karena memanfaatkan fasilitas publik tanpa kompensasi yang layak.
Baca Juga:
Menghabiskan Sampel Makanan di Pasar Lokal
Tak hanya itu, Yikeshu juga menuai amarah saat berkunjung ke pasar lokal. Ia mendatangi salah satu penjual buah yang menyediakan sampel anggur gratis. Namun alih-alih mengambil sampel anggur secukupnya, Yikeshu dengan sengaja menghabiskan banyak anggur.
Ia memakan satu per satu anggur menggunakan tusuk bambu tanpa izin, bahkan setelah penjual mengingatkan agar membuang tusuk bekasnya. Penjual akhirnya menutupi piring sampel dengan plastik dan menarik piringnya setelah sang Yikeshu memakan tujuh butir anggur.
Peningkatan Jumlah Wisatawan China ke Jepang
Jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Jepang terus meningkat, termasuk wisatawan asal China yang menempati posisi tertinggi. Menurut data dari Japan Times, pada Agustus 2025 tercatat sekitar 3,4 juta pengunjung asing, naik 16,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari total tersebut, wisatawan China menyumbang sekitar satu juta kunjungan, menunjukkan tren positif dalam hubungan pariwisata kedua negara pasca-pandemi.
Peningkatan kunjungan wisatawan China ini menjadi perhatian bagi industri pariwisata Jepang, karena wisatawan asal China dikenal memiliki pengeluaran konsumsi yang cukup tinggi selama perjalanan.
Hal ini berdampak positif pada sektor perhotelan, restoran, dan perdagangan lokal. Namun, insiden perilaku tidak pantas seperti yang dilakukan Yikeshu juga menyoroti pentingnya edukasi etika bagi wisatawan untuk menjaga citra dan hubungan antarnegara.
Buat anda yang ingin mengetahui informasi mengenai negeri China. Kalian bisa kunjungi CRAZY CHINA, yang dimana Akan selalu memberikan informasi terbaru mengenai China baik itu dari wisata, teknologi maupun tradisi dan budaya.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.detik.com
- Gambar Kedua dari www.fun-japan.jp
