White Paper Terbaru China Hindari Istilah Tibet, Menguatkan Klaim atas Xizang
China telah merilis white paper terbaru tentang wilayah yang sebelumnya dikenal secara internasional sebagai Tibet.
Namun dalam dokumen resmi ini kata “Tibet” sengaja dihindari dan digantikan dengan istilah “Xizang,” nama resmi Cina untuk daerah tersebut. Perubahan terminologi ini menandai strategi baru pemerintah China untuk mengukuhkan klaimnya atas wilayah tersebut. Dibawah ini CRAZY CHINA akan membahas identitas historis Tibet dari narasi resmi, yang memicu reaksi keras dari berbagai pihak di dalam dan luar negeri.
Pergeseran Terminologi Dalam White Paper Terbaru
White paper terbaru China berjudul “Human Rights in Xizang in the New Era” yang diterbitkan pada Maret 2025 secara konsisten menggunakan istilah “Xizang” alih-alih “Tibet.” Berbeda dari edisi-edisi sebelumnya, ini merupakan dokumen pertama yang sama sekali tidak menyebut kata “Tibet” dalam isi atau judulnya.
Penggunaan istilah “Xizang” secara eksklusif menunjukkan pergeseran kebijakan yang disengaja untuk menghapus jati diri historis. Budaya dari wilayah yang selama ini dikenal sebagai Tibet oleh masyarakat internasional dan rakyat Tibet sendiri.
Motivasi & Implikasi di Balik Penggantian Nama
Penggantian nama dari Tibet menjadi Xizang bukan sekadar perubahan istilah. Melainkan bagian dari usaha negara Tirai Bambu untuk mengukuhkan kekuasaannya dalam skala simbolis dan praktis. Pemerintah China menegaskan bahwa daerah ini merupakan bagian tak terpisahkan dari negara China sesuai dengan klaim resmi mereka.
Langkah tersebut bertujuan menghilangkan narasi kelam dan sejarah otonomi Tibet yang dulu diakui sebelum aneksasi pada 1950-an. Perubahan ini dipandang oleh banyak pengamat dan komunitas Tibet sebagai upaya sistematis untuk meniadakan identitas Tibet secara kultural dan politik.
Baca Juga:
Klaim Kemajuan & Hak Asasi Manusia
Dalam white paper terbaru ini, China mengklaim berbagai kemajuan signifikan dalam hal hak asasi manusia, ekonomi, budaya, dan pembangunan sosial di Xizang. Dokumen tersebut menyoroti pembangunan infrastruktur, pelindungan budaya tradisional, dan peningkatan standar hidup masyarakat setempat.
Mereka menyatakan telah menghapus kemiskinan mutlak dan menjamin kebebasan beragama. Serta pelestarian bahasa Tibet, meskipun versi ini sangat dipertanyakan oleh kritik dan laporan internasional.
Kritik & Kontroversi Atas White Paper
Berbagai organisasi internasional dan pemerhati hak asasi manusia mengkritik white paper itu sebagai propaganda yang menutupi pelanggaran serius di wilayah Tibet. Mereka menyoroti masalah pelanggaran kebebasan beragama, penindasan budaya Tibet, pengawasan ketat, dan represi politik yang terus berlangsung.
Banyak pihak menuding China sengaja menggunakan dokumen ini untuk mencuci citra dan membenarkan kontrol ketatnya. Dianggap oleh komunitas Tibet dan banyak negara sebagai pelanggaran HAM dan penghilangan identitas budaya yang sistematis.
Reaksi Dari Komunitas Tibet & Internasional
Penggunaan istilah “Xizang” dalam dokumen resmi China memicu penolakan keras dari masyarakat Tibet di pengasingan dan para pendukungnya di seluruh dunia. Mereka menilai penggantian nama tersebut sebagai bentuk penghapusan sejarah dan identitas nasional Tibet.
Para pemimpin Tibet meminta dialog dan pengakuan otonomi yang nyata, bukan sekadar manipulasi istilah. Selain itu, negara-negara demokratis dan lembaga internasional menyerukan penghormatan terhadap hak budaya dan politik warga Tibet serta mengkritik langkah China yang dinilai memanipulasi sejarah.
Kesimpulan
White paper terbaru China yang menghindari kata “Tibet” dan menggantinya dengan “Xizang” menandai babak baru dalam kontrol politik dan diplomasi terkait wilayah tersebut. Langkah ini bukan sekadar soal nama, melainkan upaya strategis untuk menguatkan narasi resmi Cina sekaligus menghapus legitimasi klaim otonomi rakyat Tibet.
Masa depan Tibet tetap menjadi titik penting dalam hubungan China dengan dunia, dengan tuntutan atas dialog. Pengakuan hak budaya, dan penyelesaian damai yang terus didengungkan oleh komunitas global dan rakyat Tibet sendiri. Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi informasi terupdate lainnya hanya di CRAZY CHINA.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari japan-forward.com
- Gambar Kedua dari savetibet.org