Zhao Weiguo, Mantan Komisaris Tsinghua Group yang Dihukum Mati Pemerintah China
Zhao Weiguo, mantan Komisaris Utama perusahaan teknologi besar China, Tsinghua Unigroup, yang menjadi sorotan usai dijatuhi hukuman mati.
Hukuman ini dijatuhkan akibat keterlibatan Zhao dalam kasus korupsi dan penggelapan dana dalam jumlah besar yang menyebabkan kerugian serius bagi perusahaan serta negara. Kasusnya menjadi gambaran tegas tentang bagaimana pemerintah China menindak pelanggaran atas korupsi di level tinggi, terutama yang berdampak pada sektor strategis seperti teknologi semikonduktor.
Latar Belakang dan Karier Zhao Weigu
Zhao Weiguo lahir pada 1967 dan menempuh pendidikan tinggi di Universitas Tsinghua, salah satu universitas paling bergengsi di China. Ia meraih gelar sarjana dan magister di bidang teknik elektro, yang menjadi landasan kariernya di industri teknologi.
Zhao dikenal sebagai tokoh bisnis yang awalnya berorientasi pada kemajuan teknologi, namun keserakahannya terhadap keuntungan pribadi dan struktur manajemen yang buruk mengakibatkan kehancuran perusahaan tempatnya berkuasa.
Selain memimpin Tsinghua Unigroup, Zhao juga mendirikan Jiankun Group yang bergerak di investasi properti dan gas alam.
Kasus Korupsi dan Penggelapan Dana Zhao Weiguo
Zhao mulai diselidiki oleh Komisi Pusat Inspeksi Disiplin Partai Komunis China (CCDI) pada 2022 terkait tuduhan korupsi besar di Tsinghua Unigroup, perusahaan yang menjadi tulang punggung pengembangan teknologi chip milik negara.
Dalam persidangan yang digelar tahun 2025, Zhao dinyatakan bersalah atas penggelapan dana besar-besaran serta penyalahgunaan wewenang dengan cara mengalihkan keuntungan perusahaan kepada keluarga dan kolega dekatnya.
Selain itu, ia juga terbukti melakukan transaksi bisnis ilegal dengan membeli barang dan jasa dari perusahaan yang dikelola oleh orang-orang dekatnya dengan harga jauh di atas pasar, sehingga merugikan perusahaan dalam jumlah milyaran yuan.
Penyebab Kebangkrutan Tsinghua Unigroup
Di bawah kepemimpinan Zhao Weiguo, Tsinghua Unigroup mengalami berbagai masalah serius yang berkontribusi pada kebangkrutan perusahaan. Zhao melakukan ekspansi bisnis yang tidak relevan dan berisiko. Melakukan investasi besar-besaran dalam sektor properti dan perjudian online, yang jauh dari fokus utama perusahaan pada industri semikonduktor.
Hal ini menyebabkan perusahaan kehilangan arah dan gagal memenuhi kewajibannya seperti membayar obligasi pada akhir tahun 2020. Masalah manajemen dan korupsi ini membuat Tsinghua Unigroup kehilangan kepercayaan pasar dan menghadapi restrukturisasi yang berat pada 2022.
Baca Juga: China Guncang Meja Perundingan! Inilah Jurus Rahasia untuk Jinakkan Tarif Trump!
Vonis Hukuman Mati Dengan Penangguhan
Pada Rabu, 14 Mei 2025, pengadilan di Provinsi Jilin menjatuhkan hukuman mati kepada Zhao Weiguo dengan masa penangguhan dua tahun. Artinya, selama dua tahun tersebut Zhao harus menjalani hukuman penjara dan jika tidak melakukan pelanggaran baru. Hukuman mati akan dikonversi menjadi hukuman penjara seumur hidup.
Selain itu, Zhao dicabut hak politik seumur hidup dan seluruh aset pribadinya disita oleh negara. Ia juga dijatuhi denda besar senilai sekitar 12 juta yuan atau lebih dari Rp 200 miliar sebagai bagian dari hukuman atas korupsi dan penggelapan manfaat dari perusahaan milik negara.
Dampak Kasus Terhadap Industri Semikonduktor China
Kasus korupsi Zhao Weiguo bukan hanya berdampak bagi dirinya dan perusahaan, tetapi juga pada industri semikonduktor China. Yang dimana tengah berupaya keras untuk mandiri secara teknologi dan mengurangi ketergantungan pada impor.
Kebangkrutan Tsinghua Unigroup meninggalkan luka besar bagi sektor ini, karena perusahaan tersebut merupakan proyek strategis nasional dalam pengembangan cip canggih.
Setelah restrukturisasi, Tsinghua Unigroup kini dikelola oleh pemegang saham baru yang terkait dengan pemerintah untuk mengembalikan posisi perusahaan sebagai ujung tombak industri chip domestik.
Pesan Tegas Pemerintah China dan Penegakan Hukum
Kasus Zhao Weiguo menunjukkan keseriusan pemerintah China dalam memberantas korupsi, terutama di kalangan pejabat dan eksekutif perusahaan milik negara yang memiliki peran strategis. Vonis hukuman mati dengan penangguhan serta penyitaan aset memberikan pesan kuat bahwa penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi tidak akan ditoleransi.
Pemerintah China berkomitmen untuk membangun tata kelola perusahaan yang transparan dan bersih demi kemajuan ekonomi dan teknologi nasional yang berkelanjutan.
Kesimpulan
Zhao Weiguo, mantan Komisaris Utama Tsinghua Unigroup, dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan China pada Mei 2025. Ia terlibat kasus korupsi dan penggelapan dana dalam skala besar yang menyebabkan kerugian perusahaan dan negara. Vonis tersebut disertai masa penangguhan dua tahun dan denda besar, sekaligus pencabutan hak politik dan penyitaan aset.
Kasus ini menjadi simbol ketegasan pemerintah China dalam memberantas korupsi tinggi, terutama di sektor industri semikonduktor yang strategis. Selain mewarnai karier dan reputasi Zhao yang sebelumnya cemerlang secara akademik dan bisnis, kasus ini juga berdampak besar bagi pengembangan teknologi domestik China.
Buat anda yang ingin mengetahui informasi mengenai negeri China, kalian bisa kunjungi CRAZY CHINA. Dimana akan selalu memberikan informasi terbaru mengenai China baik itu dari wisata, teknologi maupun tradisi dan budaya.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dan Kedua dari wsj.com