Industri Baja Nasional Tertekan Produk Impor China dan Vietnam
Industri baja Indonesia tengah menghadapi tekanan serius akibat banjir produk impor murah dari China dan Vietnam.
Harga baja domestik sulit bersaing, mengancam kelangsungan pabrik lokal dan ribuan tenaga kerja. Asosiasi pengusaha mendesak pemerintah segera menerapkan kebijakan perlindungan, termasuk kenaikan bea masuk dan insentif.
Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran CRAZY CHINA.
Industri Baja Dalam Negeri Dihantam Produk Impor
Industri baja dalam negeri kembali menghadapi tekanan berat akibat banjir produk baja murah dari China dan Vietnam. Asosiasi Pengusaha Baja Indonesia (APBI) mengungkapkan penurunan harga baja impor yang signifikan menyebabkan produk domestik sulit bersaing.
Sekretaris Jenderal APBI, Taufan Santoso, menyebut fenomena ini sebagai ancaman serius terhadap keberlanjutan industri baja nasional. Menurutnya, kebijakan ekspor berlebih dari dua negara tersebut menyebabkan pasokan baja global membludak, menekan harga baja di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Dampaknya mulai terasa di tingkat lokal, terutama di pabrik-pabrik kecil dan menengah. Banyak pelaku usaha mengeluhkan penurunan permintaan akibat konsumen lebih memilih baja impor dengan harga jauh lebih rendah. “Ini bukan sekadar persaingan pasar, tapi praktik yang tidak sehat.
Diduga Terjadi Dumping dan Strategi Ekspor
Sejumlah pengusaha menduga kebijakan pemerintah China dan Vietnam turut memicu praktik dumping dalam pasar baja Asia Tenggara. Kedua negara disebut memberikan insentif besar bagi produsen lokal untuk melakukan ekspor massal. Akibatnya, harga ekspor mereka jauh di bawah biaya produksi di negara lain, termasuk Indonesia.
Menurut catatan Asosiasi Industri Besi dan Baja (IISIA), impor baja dari China dan Vietnam terus naik dalam tiga tahun terakhir. Pada 2024 saja, volume impor baja lembaran meningkat lebih dari 30 persen dibanding tahun sebelumnya. Kenaikan ini dinilai mengancam industri peleburan baja domestik.
Ketua IISIA, Laksamana Sukardi, menjelaskan pemerintah perlu segera meninjau ulang kebijakan perlindungan pasar baja lokal. Jika tren dumping ini dibiarkan, industri nasional bisa kolaps. Kami butuh safeguard dan regulasi tambahan agar pelaku domestik tidak tersingkir.
Baca Juga: Kuil Lingyin, Permata Spiritual Dan Arsitektur Kuno Di Hangzhou, China
Imbauan Perlindungan dari Pejabat Negara
Para pengusaha mengusulkan pemerintah menerapkan kenaikan bea masuk sementara terhadap produk baja yang terbukti dijual di bawah harga pasar. Langkah ini, disebut mereka, penting untuk memberikan ruang bagi produsen lokal menyesuaikan diri. Selain itu, dibutuhkan insentif bagi pabrik baja nasional.
Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian sendiri telah menerima laporan asosiasi terkait dugaan praktik dumping. Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti dengan penyelidikan mendalam melalui Komite Anti Dumping Indonesia (KADI).
Sementara itu, pemerintah juga tengah menyiapkan strategi penguatan industri baja nasional melalui peningkatan efisiensi rantai pasok. Upaya ini termasuk modernisasi alat produksi, keringanan pajak investasi, dan peningkatan penggunaan baja lokal pada proyek pemerintah.
Pengaruh Ekonomi dan Tindakan Pencegahan
Banjir baja murah dari luar negeri tidak hanya menghantam perusahaan produsen, tetapi juga berdampak pada ribuan tenaga kerja. Beberapa perusahaan dilaporkan mengurangi jam kerja dan memutus kontrak akibat penurunan pesanan. Di sisi lain, pengusaha konstruksi mengakui mendapat keuntungan sementara.
Namun, manfaat jangka pendek itu dikhawatirkan akan memicu kerugian jangka panjang. Ketika industri baja nasional melemah, ketergantungan impor akan semakin besar. Kondisi tersebut bisa mengancam kemandirian ekonomi nasional dan mempersulit pembangunan infrastruktur di masa depan.
Pemerintah pun diminta bergerak cepat agar situasi ini tidak semakin memburuk. Pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia, Andri Gunawan, menilai perlindungan strategis harus segera diterapkan sambil mendorong inovasi di sektor baja. “Negara tidak boleh bergantung pada impor.
Simak dan ikuti terus informasi menarik lainnya tentang berita wisata dan teknologi China hanya di CRAZY CHINA.