Rekor Baru! Minyak Mentah Arab Saudi Mengalir Deras ke China

Ekspor minyak mentah Arab Saudi ke China mencetak rekor baru, Lonjakan ini menandai perubahan besar di pasar energi global.

Rekor Baru! Minyak Mentah Arab Saudi Mengalir Deras ke China

Arus perdagangan energi global kembali mencuri perhatian. Arab Saudi mencatatkan rekor baru dalam ekspor minyak mentah ke China, menunjukkan hubungan dagang yang semakin kuat antara dua kekuatan ekonomi dunia.

Lonjakan pasokan ini tidak hanya mencerminkan meningkatnya permintaan energi China, tetapi juga strategi Arab Saudi dalam memperluas pengaruhnya di pasar minyak global. Artikel CRAZY CHINA ini mengulas latar belakang rekor ekspor tersebut, faktor pendorongnya, serta dampaknya terhadap dinamika energi internasional.

Ekspor Minyak Mentah Arab Saudi Cetak Rekor Tertinggi

Ekspor minyak mentah Arab Saudi melonjak ke level tertinggi dalam dua setengah tahun terakhir dengan mencapai 7,1 juta barel per hari (bph) pada Oktober 2024. Angka ini meningkat sekitar 10 persen dibandingkan September yang berada di level 6,46 juta bph.

Lonjakan tersebut menjadi dorongan pasokan paling agresif sejak April 2023, di tengah kekhawatiran global terhadap potensi kelebihan pasokan minyak. Peningkatan ekspor ini menegaskan langkah strategis Arab Saudi dalam menjaga posisinya sebagai salah satu eksportir minyak terbesar dunia.

Strategi Diskon Harga Demi Kuasai Pasar Asia

Data dari Joint Organizations Data Initiative (JODI) yang dirilis Kamis (18/12) menunjukkan bahwa lonjakan ekspor tersebut sejalan dengan kebijakan agresif pemotongan harga oleh Saudi Aramco. Diskon harga ini membuat minyak mentah Arab Saudi, khususnya jenis Arab Light, menjadi semakin kompetitif di pasar Asia.

Harga Arab Light tercatat berada di level terendah dalam lima tahun terakhir, menjadikannya daya tarik utama bagi para pembeli. Kebijakan ini dipandang sebagai langkah strategis untuk melawan tekanan persaingan dari produsen lain, terutama Amerika Serikat, yang produksinya terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Perusahaan China Beri Apartemen Gratis Bagi Karyawan Setia 5 Tahun

Permintaan China Jadi Pendorong Utama

Rekor Baru! Minyak Mentah Arab Saudi Mengalir Deras ke China

Lonjakan ekspor minyak mentah Arab Saudi secara signifikan didorong oleh permintaan kuat dari China. Laporan BOE Report yang dikutip Minggu (21/12/2025) menyebutkan bahwa China secara konsisten meningkatkan alokasi impor minyak mentah dari Arab Saudi.

Sejumlah kilang besar di China, seperti PetroChina, Rongsheng Petrochemical, dan Shenghong Petrochemical, diproyeksikan menerima sekitar 1,6 juta bph minyak Saudi pada Januari 2025.

Angka ini menjadi alokasi tertinggi sejak Agustus 2024, Data dari Kpler juga menunjukkan bahwa impor China pada November telah mencapai puncak lima bulan di level 1,59 juta bph. Permintaan yang kuat ini menegaskan posisi China sebagai pasar utama bagi ekspor energi Arab Saudi di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Risiko Kelebihan Pasokan Dan Tantangan Harga Global

Lonjakan ekspor Arab Saudi terjadi di saat harga minyak global mengalami pelemahan tajam. Minyak Brent dan WTI diperdagangkan di level terendah dalam beberapa tahun terakhir.

Langkah ini dinilai sebagai upaya Riyadh untuk merebut kembali pangsa pasar yang sempat tergerus oleh produsen minyak AS. Meski strategi ini berisiko menekan harga global, Arab Saudi tampaknya memilih fokus pada volume dan dominasi pasar, terutama di Asia, sebagai bagian dari strategi jangka panjang menghadapi dinamika energi global yang semakin kompetitif.

Strategi Arab Saudi Rebut Pangsa Pasar Minyak Asia

Arab Saudi meningkatkan ekspor dan memangkas harga minyak mentah untuk mempertahankan dominasi di pasar Asia, khususnya China. Strategi ini dilakukan di tengah tekanan harga global dan persaingan ketat dengan produsen minyak Amerika Serikat yang terus meningkatkan produksinya

Simak dan ikuti terus informasi menarik lainnya tentang berita-berita terbaru dan teknologi China hanya di CRAZY CHINA.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Pertama dari ekbis.sindonews.com
  • Gambar Kedua dari economysaudiarabia.com

Similar Posts