China Dilanda Wabah Chikungunya, AS Keluarkan Peringatan Perjalanan Level 2
China dilanda wabah chikungunya telah mendorong Pusat Pengendalian, Pencegahan Penyakit (CDC) dan AS keluarkan peringatan Level 2.
Wabah ini, dengan ribuan kasus terkonfirmasi, terutama berpusat di kota Foshan. Peringatan perjalanan tersebut mengimbau warga AS untuk “meningkatkan kewaspadaan” dan mengambil langkah-langkah pencegahan ekstra untuk menghindari gigitan nyamuk, mengingat chikungunya menyebar melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran CRAZY CHINA.
Peringatan Perjalanan Level 2 dari AS
Menyikapi skala wabah di Guangdong, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat telah mengeluarkan peringatan perjalanan Level 2. Peringatan ini mengimbau para pelancong yang akan mengunjungi Provinsi Guangdong untuk “meningkatkan kewaspadaan” dan mengambil tindakan pencegahan yang lebih ketat. Rekomendasi utama untuk pelancong meliputi penggunaan repellent serangga yang efektif, mengenakan pakaian yang menutupi kulit seperti kemeja lengan panjang dan celana panjang.
Serta memilih akomodasi dengan AC atau kawat kasa pada jendela dan pintu untuk mencegah gigitan nyamuk.Selain langkah-langkah pencegahan pribadi, vaksinasi juga direkomendasikan bagi pelancong yang berisiko tinggi terpapar virus. Dua vaksin chikungunya telah dilisensikan di AS, yaitu IXCHIQ dan Vimkunya. Penting untuk dicatat bahwa IXCHIQ, vaksin hidup yang dilemahkan.
Saat ini tidak direkomendasikan untuk orang berusia 60 tahun ke atas karena adanya laporan kejadian serius setelah vaksinasi, yang sedang diselidiki oleh CDC dan FDA. Pelancong disarankan untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan mereka untuk membahas manfaat dan risiko vaksinasi berdasarkan kondisi individu dan rencana perjalanan.
Respons Agresif China Antara Efektivitas dan Kontroversi
Menanggapi wabah ini, otoritas kesehatan di Guangdong telah melancarkan “perang habis-habisan” terhadap nyamuk, menggunakan strategi penahanan yang agresif yang mengingatkan pada taktik Zero-COVID. Langkah-langkah yang diambil meliputi penyemprotan insektisida di jalan-jalan dan taman dengan kendaraan dan drone. Serta mobilisasi pekerja komunitas untuk mencari dan mengosongkan genangan air di rumah-rumah.
Ada pula laporan mengenai denda hingga 10.000 yuan ($1.400) bagi warga yang tidak mengosongkan wadah air di luar ruangan, bahkan pemutusan listrik bagi pelanggar. Selain itu, pasien yang positif chikungunya dilaporkan diwajibkan untuk diisolasi di rumah sakit, meskipun penyakit ini tidak menular dari orang ke orang.
Langkah-langkah pengawasan juga diperketat, dengan apotek yang diminta melaporkan penjualan obat demam, yang memicu kekhawatiran tentang pelanggaran privasi. Meskipun langkah-langkah ini bertujuan untuk menghentikan penyebaran, beberapa pengamat dan warga mempertanyakan proporsionalitasnya. Mengingat chikungunya jarang berakibat fatal dan tidak menyebar melalui udara.
Baca Juga: Jenderal IRGC Ungkap Alasan Rusia-China Tak Bantu Iran Melawan Israel
Gejala Khas dan Kelompok yang Rentan
Gejala chikungunya umumnya muncul dalam 3 hingga 7 hari setelah gigitan nyamuk yang terinfeksi. Namun gejala yang paling menonjol dan seringkali melemahkan adalah demam dan nyeri sendi yang parah. Nyeri sendi ini, yang menjadi inspirasi nama “chikungunya” yang berarti “yang membengkokkan” dalam bahasa Kimakonde Tanzania, dapat berlangsung berbulan-bulan.
Bahkan bertahun-tahun pada beberapa pasien, menjadi perhatian utama. Gejala lain termasuk sakit kepala, nyeri otot, pembengkakan sendi, dan ruam. Meskipun sebagian besar kasus chikungunya bersifat ringan dan sembuh dalam seminggu. Ada kelompok tertentu yang berisiko lebih tinggi mengalami penyakit parah. Kelompok ini meliputi bayi baru lahir yang terinfeksi saat atau sekitar waktu kelahiran.
Orang dewasa lanjut usia (65 tahun atau lebih), dan individu dengan kondisi medis bawaan seperti diabetes atau penyakit jantung. Komplikasi serius atau kematian akibat chikungunya sangat jarang. Saat ini, tidak ada pengobatan antivirus spesifik untuk chikungunya; penanganan berfokus pada istirahat, hidrasi, dan pereda nyeri.
Ancaman Global dan Peran Perubahan Iklim
Wabah chikungunya bukanlah hal baru, dengan kasus-kasus yang dilaporkan di lebih dari 110 negara sejak pertama kali terdeteksi pada tahun 1952 di Tanzania. Namun, sejak tahun 2004, outbreaks telah meningkat secara global, dan virus ini terus menyebar ke wilayah-wilayah baru. Faktor-faktor seperti perubahan iklim, yang menciptakan kondisi ideal bagi nyamuk untuk berkembang biak. Dan peningkatan perjalanan global berkontribusi pada jejak chikungunya yang semakin meluas.
Meskipun China belum pernah mengalami wabah chikungunya besar sebelumnya. Populasinya yang besar tanpa kekebalan alami membuat negara ini sangat rentan terhadap penyebaran cepat. Wabah di China ini berfungsi sebagai pengingat akan ancaman penyakit yang ditularkan nyamuk di tengah perubahan iklim dan peningkatan konektivitas global.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendesak negara-negara untuk mengambil tindakan pencegahan untuk menghindari wabah berskala besar. Mengingat angka kasus chikungunya global tahun ini yang mencapai sekitar 240.000 kasus dan 90 kematian, sebagian besar di Amerika Selatan.
Kesimpulan
Wabah chikungunya yang melanda Provinsi Guangdong, China, merupakan peristiwa signifikan yang menyoroti kerentanan wilayah padat penduduk terhadap penyakit yang ditularkan nyamuk. Respons China yang agresif, meskipun kontroversial, mencerminkan keseriusan mereka dalam mengatasi ancaman kesehatan masyarakat.
Peringatan perjalanan Level 2 dari AS berfungsi sebagai pengingat penting bagi pelancong untuk tetap waspada dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan. Perkembangan ini menggarisbawahi pentingnya pengawasan penyakit global, langkah-langkah pencegahan pribadi. Dan kesiapan sistem kesehatan dalam menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh penyakit menular di dunia yang semakin terhubung.
Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap tentang China Dilanda Wabah Chikungunya hanya di CRAZY CHINA.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.detik.com
- Gambar Kedua dari health.detik.com