China Kejar 100 Buronan Scam Online, Siapkan Imbalan Rp 471 Juta
Pemerintah Tiongkok mengeluarkan daftar buronan sebanyak seratus orang terkait jaringan penipuan online dan telekomunikasi yang diduga menjalankan operasi lintas batas.

Para tersangka ini disebut sebagai otak pembiayaan atau pengarah dari skema online fraud besar, dan diyakini berafiliasi dengan kelompok kriminal terkenal yang beroperasi dari wilayah utara Myanmar.
Aksi ini menjadi bagian dari kampanye besar-besaran untuk menumpas scam online yang terus menyasar warga negara Tiongkok secara sistematis.
Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya tentang seputaran CRAZY CHINA.
Insentif Untuk Tangkap Buronan
Sebagai bagian dari upaya keras itu, MPS menawarkan imbalan atau hadiah bagi siapa pun yang memberikan informasi akurat yang bisa membantu penangkapan setiap buronan.
Nilainya mencapai 200.000 Yuan setara sekitar Rp 471 juta. Kebijakan ini diumumkan secara resmi di beberapa wilayah di Tiongkok, termasuk kota-kota besar, dengan harapan masyarakat mau bekerjasama.
Pemerintah juga menjamin kerahasiaan identitas pemberi informasi (informan), dan menjanjikan perlindungan hukum jika mereka membantu secara efektif. Bagi para buronan disebutkan menyerahkan diri bisa membuka peluang keringanan hukuman.
Dengan demikian, strategi ini diharapkan bisa mendorong baik warga maupun pelaku untuk ikut membantu upaya pembongkaran jaringan kriminal.
Sindikat Dari Myanmar dan Akar Kejahatan Overskala
Buronan yang diburu sebagian besar tertaut dengan sindikat kriminal yang berbasis di utara Myanmar sering disebut “keluarga kriminal” yang dikenal punya jaringan luas dan proteksi dari kekuatan luar.
Sindikat ini dikenal menjalankan operasi penipuan telekomunikasi dan online secara terorganisir. Dengan struktur kompleks dan peran terpisah: dari pembiayaan, perekrutan, manajemen operasional hingga eksekusi kejahatan.
Korban dari penipuan ini adalah warga biasa khususnya warga Tiongkok yang sering jadi target lewat kontak daring, penggiringan untuk ikut investasi palsu, atau modus penipuan lainnya.
MPS menyatakan bahwa dampak penipuan ini bersifat “sangat parah”, baik dari sisi finansial maupun sosial, menimbulkan kerugian besar dan membuat kepercayaan masyarakat terhadap transaksi daring turun tajam.
Baca Juga: Hukuman Mati Untuk Mantan Pejabat China, Suap Fantastis Rp 2,6 T
Upaya Penangkapan Massal

Dalam rangka memberangus jaringan ini, otoritas Tiongkok bersama beberapa negara tetangga termasuk Myanmar dan Thailand telah memulai operasi penangkapan dan pemulangan pelaku.
Sejak awal Desember 2025, tercatat lebih dari 1.178 orang yang terlibat dalam sindikat penipuan di wilayah perbatasan telah dipulangkan ke Tiongkok. Pemulangan tersebut melalui jalur resmi dengan pengawalan ketat.
Langkah ini menunjukkan bahwa upaya penegakan hukum terhadap kejahatan online tidak sebatas memberi peringatan atau daftar buronan. Tetapi juga dilakukan tindakan riil penangkapan, penyerahan pelaku, hingga rehabilitasi hukum.
Pemerintah berharap momentum ini bisa menjadi peringatan keras bagi pelaku lainnya dan sekaligus memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap keamanan digital.
Pentingnya Waspada Terhadap Scam Online
Kasus ini menjadi pengingat bahwa penipuan online terutama yang terorganisir lintas negara adalah ancaman serius bagi masyarakat global, tidak hanya di Tiongkok.
Dengan berkembangnya teknologi, scammers bisa beroperasi dari luar negeri, melancarkan aksi dari wilayah dimana hukum sulit dijangkau. Kemudian menargetkan korban di berbagai negara.
Kasus dari Tiongkok ini menunjukkan bagaimana sebuah negara merespons dengan kolaborasi internasional. Termasuk penegakan hukum yang melibatkan pemulangan pelaku dari luar negeri.
Bagi masyarakat dunia, termasuk di Indonesia, berita ini menegaskan pentingnya kewaspadaan saat berurusan dengan aktivitas daring, investasi online. Atau tawaran pekerjaan/investasi lewat jalur digital.
Edukasi terhadap modus scam, literasi digital. Serta sikap skeptis terhadap tawaran yang terlalu bagus untuk dipercaya menjadi kunci agar tidak menjadi korban. Karena di balik iming‑iming keuntungan cepat, bisa jadi ada jaringan kriminal besar yang mengincar korban dengan sistematis.
Ikuti selalu informasi menarik dari kami setiap hari, dijamin terupdate dan terpercaya, hanya di CRAZY CHINA.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari news.detik.com
- Gambar Kedua dari antaranews.com