Dedolarisasi Jalan Terus, China dan RI Lepas Dolar Rp102 Triliun
Indonesia dan China semakin memperkuat langkah dedolarisasi dengan melepas transaksi senilai Rp102 triliun melalui mekanisme Local Currency Settlement (LCS).
Upaya ini memungkinkan perdagangan bilateral dilakukan langsung menggunakan rupiah dan yuan, tanpa melalui dolar AS, sehingga mengurangi risiko fluktuasi nilai tukar dan meningkatkan stabilitas ekonomi kedua negara.
Langkah ini menunjukkan komitmen kuat dari kedua negara untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS dan memperkuat penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan bilateral.
Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran CRAZY CHINA.
Momentum Dedolarisasi Global
Gerakan dedolarisasi telah menjadi isu sentral dalam dinamika ekonomi global. Terutama di kalangan negara-negara berkembang dan kelompok BRICS.
Fenomena ini muncul sebagai respons terhadap dominasi dolar AS yang tinggi sebagai alat transaksi global. Yang seringkali membawa dampak negatif signifikan bagi negara-negara penganutnya.
China telah lama menjadi penggerak utama dalam kebijakan dedolarisasinya, seringkali melalui kerja sama BRICS. Sejak peluncurannya, sistem pembayaran alternatif China, CIPS, telah berkembang pesat, dengan nilai transaksi mencapai 80 triliun.
China juga secara aktif mendorong penyelesaian perdagangan bilateral menggunakan yuan dan memfasilitasi penggunaan mata uangnya sebagai pihak ketiga dalam transaksi internasional.
Rusia, Brazil, dan China merupakan negara yang paling berupaya dalam dedolarisasi dibandingkan India dan Afrika Selatan. Dengan China menciptakan INE Shanghai sebagai instrumen keuangan strategis.
Kolaborasi Strategis Indonesia-China
Kolaborasi strategis antara Indonesia dan China dalam konteks dedolarisasi menandai era baru hubungan ekonomi bilateral. Kedua negara secara aktif mendorong penggunaan mata uang lokal, rupiah dan yuan, dalam transaksi perdagangan, investasi, dan pembiayaan proyek bersama.
Inisiatif ini tidak hanya bertujuan mengurangi ketergantungan pada dolar AS. Tetapi juga memperkuat konektivitas finansial regional dan meningkatkan efisiensi perdagangan lintas batas.
Selain itu, kerja sama ini mencakup pengembangan infrastruktur pembayaran digital dan sistem keuangan inovatif, seperti uji coba QRIS lintas negara. Pemerintah dan bank sentral dari kedua negara secara rutin melakukan koordinasi untuk memastikan kelancaran transaksi, keamanan sistem, dan stabilitas nilai tukar.
Kolaborasi strategis ini juga menjadi simbol komitmen kedua negara untuk memperkuat hubungan ekonomi jangka panjang yang saling menguntungkan. Sekaligus menjadi contoh bagi negara lain dalam mendorong kedaulatan ekonomi regional.
Baca Juga: China Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terbesar Untuk Kurangi Emisi
Peran Local Currency Settlement Dalam Dedolarisasi
Local Currency Settlement (LCS) memungkinkan transaksi perdagangan antara Indonesia dan China dilakukan langsung menggunakan rupiah dan yuan, tanpa melalui dolar AS. Bank Indonesia (BI) dan PBoC telah menunjuk sejumlah bank di kedua negara sebagai Appointed Cross Currency Dealers (ACCD) untuk memfasilitasi transaksi ini.
Inisiatif ini juga mencakup uji coba konektivitas pembayaran QRIS lintas negara, yang melibatkan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) dan mitra industri pembayaran dari China, dengan tujuan memperluas akses layanan keuangan digital yang inklusif dan kompetitif.
Mengapa Dedolarisasi Penting Bagi Indonesia
Dedolarisasi bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS dalam transaksi internasional. Dengan menggunakan mata uang lokal, kedua negara dapat mengurangi risiko fluktuasi nilai tukar dolar dan meningkatkan stabilitas ekonomi.
Gubernur People’s Bank of China (PBoC), Pan Gongsheng. Menekankan bahwa sebagai dua negara berkembang besar di Asia. China dan Indonesia memiliki tanggung jawab bersama untuk menghadapi dinamika global dan memperkuat daya tahan sistem keuangan regional.
Buat anda yang ingin mengetahui informasi mengenai negeri China. Kalian bisa kunjungi CRAZY CHINA, yang dimana akan selalu memberikan informasi terbaru mengenai China baik itu dari wisata, teknologi maupun tradisi dan budaya.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari ekbis.sindonews.com
- Gambar Kedua dari www.antaranews.com
