Prabowo Buka JGF ke-9, Hadir Perwakilan Rusia-China

Prabowo Buka JGF ke-9 resmi dibuka oleh Presiden RI, Prabowo Subianto, pada hari pembukaan yang berlangsung megah di Hotel Borobudur, Jakarta.

Prabowo Buka JGF ke-9, Hadir Perwakilan Rusia-China

Di tengah dinamika global yang semakin tak menentu dengan konflik di Eropa Timur, ketegangan Laut China Selatan, dan transisi kekuatan dunia kehadiran dua negara besar tersebut menjadi penanda bahwa Indonesia tidak hanya dilihat sebagai kekuatan regional. Tetapi juga mitra strategis di tataran global .

tebak skor hadiah pulsa  

Indonesia Siap Jadi Penjaga Keseimbangan Dunia

Dalam sambutannya, Prabowo menekankan bahwa Indonesia akan mengambil peran aktif sebagai penjaga perdamaian dunia. “Indonesia tidak akan berpihak pada kutub tertentu, tetapi akan menjadi jembatan bagi dialog, kerja sama, dan solusi,” tegasnya.

Prabowo menyampaikan bahwa JGF adalah platform penting untuk memperkuat diplomasi pertahanan dan menciptakan ruang diskusi yang sehat dan terbuka antarnegara. Ia juga menyoroti pentingnya pembangunan pertahanan nasional yang kokoh untuk mendukung misi perdamaian global Indonesia.

“Geopolitik bukan sekadar tentang persaingan. Tetapi tentang bagaimana kekuatan disatukan untuk menciptakan stabilitas dan kesejahteraan bersama,” ujar Prabowo yang dalam waktu dekat akan dilantik sebagai Presiden RI.

Kehadiran Rusia dan China

Yang menjadi sorotan besar dalam forum kali ini adalah kehadiran resmi dari perwakilan Federasi Rusia dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Delegasi Rusia dipimpin oleh Wakil Menteri Pertahanan Rusia, sementara dari China hadir utusan khusus dari Akademi Ilmu Sosial Tiongkok.

Kehadiran dua negara tersebut tidak hanya sebagai pengamat. Tetapi mereka aktif menyampaikan pandangan geopolitik masing-masing serta menawarkan kerja sama strategis dengan Indonesia. Rusia, misalnya, menekankan pentingnya kemitraan pertahanan teknologi dan intelijen strategis. Sementara China fokus pada kerja sama keamanan maritim dan penguatan konektivitas Indo-Pasifik.

Melalui forum ini, Indonesia jelas menunjukkan posisinya sebagai aktor independen yang mampu membuka ruang komunikasi dengan berbagai blok kekuatan dunia baik Barat maupun Timur.

Baca Juga: Prabowo Tegaskan China Mitra Dagang dan Strategis Terbesar Indonesia

Geopolitik Dunia di Titik Kritis

Dalam diskusi panel yang berlangsung usai pembukaan, sejumlah topik strategis diangkat. Mulai dari konflik Rusia-Ukraina, perang dagang AS-China, ancaman terorisme lintas negara, hingga transformasi keamanan digital.

Para narasumber dari berbagai negara saling memberikan pandangan yang tajam dan argumentatif. Mereka menekankan bahwa dunia saat ini sedang mengalami pergeseran besar dalam hal keseimbangan kekuatan. Munculnya kekuatan multipolar menuntut pendekatan yang lebih kolaboratif, bukan konfrontatif.

Di sinilah posisi Indonesia menjadi sangat penting. Sebagai negara demokrasi terbesar di Asia Tenggara. Dengan kekuatan ekonomi yang terus tumbuh, serta diplomasi bebas aktif yang konsisten. Indonesia berpotensi menjadi penengah di tengah pertarungan pengaruh global.

Lemhannas RI

Gubernur Lemhannas RI, Andi Widjajanto, menyampaikan bahwa JGF ke-9 adalah forum yang dirancang tidak hanya untuk diskusi elite, tetapi juga sebagai medium pembelajaran geopolitik bagi generasi muda. Dalam forum ini, mahasiswa, akademisi, dan pengamat diberi ruang untuk ikut serta, berdialog, dan menyampaikan gagasan.

Andi menyebut bahwa transformasi geopolitik saat ini memerlukan “strategic minds” yang mampu berpikir tidak hanya untuk lima atau sepuluh tahun ke depan. Tetapi hingga generasi mendatang.

Ia juga menyampaikan bahwa Indonesia sedang membangun “grand strategy” baru yang berbasis pada tiga fondasi utama: kedaulatan, keadilan global, dan ketahanan nasional.

Indonesia Menuju Poros Strategis Dunia

Keberhasilan Prabowo membuka JGF ke-9 dengan kehadiran delegasi besar dari Rusia dan China memberikan sinyal kuat: Indonesia tengah meneguhkan posisinya sebagai negara yang layak diperhitungkan dalam percaturan politik global.

Dalam wawancara dengan media asing. Salah satu pakar geopolitik dari Eropa menyebut bahwa Indonesia bisa menjadi semacam “Middle Power Connector” kekuatan menengah yang menjadi jembatan antara kekuatan besar dunia yang sedang berkompetisi.

JGF ke-9 membuktikan bahwa diplomasi tidak hanya bisa terjadi di gedung-gedung PBB atau pertemuan G7-G20. Melalui forum seperti ini, Indonesia menciptakan panggung sendiri, dengan agenda sendiri, dan menawarkan narasi perdamaian serta kerja sama yang menjadi kekuatan khas bangsa ini.

Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi informasi terupdate lainnya hanya di CRAZY CHINA.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Utama dari news.detik.com

Similar Posts