Donald Trump dan BRICS Memanas, China Siap Hadapi Perang Dagang Dengan AS

Donald Trump dan BRICS Memanas, jika mereka berusaha menggantikan dolar AS sebagai mata uang cadangan global.

Donald Trump dan BRICS Memanas, China Siap Hadapi Perang Dagang Dengan AS

Donald Trump terpilih kembali sebagai Presiden Amerika Serikat pada akhir tahun 2024. Hubungan antara AS dan negara-negara BRICS Brazil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan mengalami ketegangan yang semakin meningkat.

Dalam konteks ini, Trump mengeluarkan ancaman untuk memberlakukan tarif sebesar 100% terhadap negara-negara BRICS jika mereka mencoba untuk menggantikan dolar AS sebagai mata uang cadangan global. Tindakan dan pernyataan ini menciptakan respons yang signifikan dari negara-negara BRICS. Terutama dari China, yang telah menunjukkan kesiapan untuk menghadapi potensi perang dagang.

Latar Belakang BRICS dan Keberadaan Dolar AS

BRICS adalah kelompok negara-negara berkembang yang secara kolektif mewakili sekitar 45% populasi global dan lebih dari 35% PDB dunia. Kelompok ini dibentuk untuk menciptakan keseimbangan kekuatan ekonomi terhadap dominasi Barat dan sebagai reaksi terhadap kebijakan ekonomi yang dianggap merugikan negara-negara berkembang.

Upaya untuk menggantikan dolar AS sebagai mata uang utama dalam perdagangan internasional menjadi salah satu agenda penting BRICS. Terutama setelah sanksi-sanksi yang dikenakan oleh Barat terhadap Rusia pasca invasi ke Ukraina.

Pernyataan Trump tentang tarif 100% ditujukan untuk memberhentikan ambisi BRICS dalam menciptakan mata uang cadangan baru. Dia mengklaim bahwa setiap negara yang berusaha menciptakan mata uang baru atau mendukung mata uang lain sebagai pengganti dolar harus mengucapkan selamat tinggal kepada Amerika.

Pernyataan ini dikhawatirkan akan memperburuk hubungan diplomatik dan ekonomi antara AS dan negara-negara BRICS.

Respon Negara-Negara BRICS, Terutama China

China, sebagai salah satu anggota utama BRICS dan kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia. Telah menunjukkan bahwa mereka tidak akan mundur dari ancaman tersebut. Dalam beberapa kesempatan, pejabat China telah mengingatkan bahwa setiap upaya untuk memaksa negara-negara lain menggunakan dolar AS hanya akan berbalik menguntungkan mereka.

Chen Wenling, seorang ahli ekonomi China. Menyatakan bahwa tindakan Trump justru akan mempercepat upaya negara-negara BRICS untuk mencari alternatif terhadap dolar.

China berkomitmen untuk meningkatkan penggunaan yuan dalam perdagangan internasional dan menggandeng negara-negara anggota BRICS lainnya untuk melakukan transaksi dalam mata uang lokal mereka.

Dalam kerangka ini, telah ada pembicaraan mengenai penggunaan yuan dan rubel untuk perdagangan antara China dan Rusia. Serta skema untuk meningkatkan perdagangan menggunakan mata uang lokal di antara negara-negara BRICS.

Proyek Infrastruktur dan Kerjasama Multilateral

Di tengah ketegangan perdagangan, negara-negara anggota BRICS, termasuk China. Terus memperkuat kerjasama setiap negara dalam proyek infrastruktur dan investasi. Proyek BRI (Belt and Road Initiative) oleh China, yang mendorong pembangunan infrastruktur di negara-negara berkembang.

Bertujuan untuk menciptakan jaringan perdagangan yang lebih komprehensif dan inklusif. Langkah ini tidak hanya membantu negara-negara yang terlibat tetapi juga menempatkan China sebagai pemain utama dalam perekonomian global.

Dalam pertemuan BRICS yang terbaru, negara-negara anggota membahas tentang peningkatan kerjasama dalam bidang ekonomi dan teknologi. Dan upaya untuk membangun sistem pembayaran alternatif yang tidak bergantung pada dolar.

Banyak ahli percaya bahwa penguatan kerjasama ini akan memberikan tekanan lebih lanjut kepada AS dan bisnis internasional untuk beradaptasi dengan realitas baru ekonomi global.

Baca Juga: Keindahan Silver Beach yang Menakjubkan di China

Peningkatan Ketegangan dan Siap Siaga China

Peningkatan Ketegangan dan Siap Siaga China

Sikap China yang tegas terlihat jelas saat mereka menyatakan kesiapsiagaan menghadapi perang dagang baru dengan AS. Pemerintah China telah mengembangkan strategi untuk mengurangi ketergantungan pada dollar dengan mempromosikan mata uang lokal dalam perdagangan.

Strategi ini mendapat dukungan dari sejumlah negara di Global South yang juga merasa tertekan akibat dominasi dolar AS dan sanksi yang merugikan.

Dalam konteks ini, Cina juga mempersiapkan langkah-langkah kebijakan dalam menghadapi potensi konflik. Mereka berusaha menuju diversifikasi pasar ekspor dan memperkuat hubungan ekonomi dengan negara-negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin.

Pendekatan ini bertujuan untuk membangun ketahanan ekonomi yang lebih kuat terhadap sanksi dan boikot yang mungkin diterapkan oleh AS sabagi reaksi terhadap kebijakan luar negeri China.

Memahami Implicasi Tariff & Tindakan Trump

Ancaman tarif Trump memiliki implikasi besar bagi hubungan ekonomi dan perdagangan antara AS dan negara-negara BRICS. Jika diterapkan, tarif ini tidak hanya akan mempengaruhi ekspor dan impor. Tetapi juga bisa memicu serangkaian balasan dari negara-negara BRICS lainnya.

Beberapa analis berpendapat bahwa propaganda Trump di media sosial hanya merupakan bagian dari taktik negosiasi menawarkan ancaman untuk mendapatkan leverage dalam diskusi diplomatik di masa depan.

Melihat kembali sejarah perang dagang sebelumnya, seperti kasus China-AS. Menunjukkan bahwa tarif sering kali berbalik kepada ekonominya sendiri. Meskipun Trump mengklaim bahwa tindakan tersebut akan menguntungkan ekonomi Amerika. Banyak ekonom berpendapat bahwa beban tarif sebenarnya lebih ditanggung oleh konsumen AS yang akan membayar harga lebih tinggi untuk barang-barang yang diimpor dari negara-negara lain akibat tarif ini.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, hubungan antara Trump dan negara-negara BRICS. Serta sikap China dalam menghadapi perang dagang dengan AS. Diperlihatkan dengan dinamika yang kompleks.

​Kesiapan China dan BRICS untuk menghadapi tantangan ini menunjukkan bahwa mereka berusaha keras untuk tidak tergantung pada dolar dan mendorong kerjasama ekonomi yang lebih kuat di antara negara-negara berkembang lainnya.​

Kedepan, langkah-langkah Trump dan tanggapan negara-negara BRICS akan membentuk lanskap ekonomi global di masa yang akan datang. Ketegangan antara dua kekuatan besar ini dapat menjadi momen penting dalam mengubah peta kekuasaan ekonomi dunia yang selama ini di kuasai oleh dolar AS.

Bagaimana negara-negara di seluruh dunia merespons dan beradaptasi terhadap realitas baru ini akan sangat menentukan untuk meraih stabilitas ekonomi global dan kelangsungan perdagangan dalam jangka panjang.

Munculnya BRICS sebagai kekuatan alternatif dan dorongan dari negara-negara untuk mendorong penggunaan mata uang lokal menjadi indikasi bahwa dunia bisa menuju era baru yang lebih multipolar. Di mana dolar tidak lagi menjadi satu-satunya yang dominan.

Simak dan ikuti terus informasi terlengkap tentang CRAZY CHINA yang akan kami berikan setiap harinya.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *