Kabar Duka China Dilanda Banjir Dahsyat, 6 Orang Dilaporkan Tewas
Kabar duka china pemerintah china mengumumkan bahwa setidaknya enam orang tewas akibat banjir parah yang melanda Provinsi Guizhou di barat daya China.
Banjir ini juga memaksa lebih dari 80.000 orang untuk mengungsi dari rumah mereka. Laporan dari kantor berita Xinhua menyebutkan bahwa hingga tengah hari tanggal 24 Juni, sebanyak 80.900 penduduk telah dievakuasi.
Dampak Banjir di Provinsi Guizhou
Provinsi Guizhou diguyur hujan deras selama 10 hari terakhir, yang menjadi pemicu utama banjir dahsyat ini. Di wilayah Rongjiang, sebuah lapangan sepak bola terendam air hingga tiga meter. Selain itu, beberapa jembatan di daerah pegunungan juga dilaporkan runtuh akibat derasnya arus banjir.
Seorang pengemudi truk bernama You Guochun bahkan menceritakan pengalamannya yang dramatis saat terjebak di tepi jembatan yang runtuh. Warga setempat menyatakan bahwa air naik dengan sangat cepat, menyulitkan mereka untuk menyelamatkan barang-barang.
Tim penyelamat dikerahkan untuk melakukan evakuasi dan mengirimkan bantuan. Televisi pemerintah menayangkan rekaman operasi penyelamatan, di mana orang-orang diangkut menggunakan perahu di tengah air setinggi lutut dan anak-anak dievakuasi dari taman kanak-kanak.
Bantuan berupa beras juga dikirimkan melalui drone kepada korban yang terisolasi. Anggota tim penyelamat di Rongjiang, Xiong Xin, menggambarkan banjir ini sebagai “peristiwa sekali dalam 50 tahun”.
Situasi di Wilayah Lain dan Dana Bantuan
Banjir tidak hanya melanda Guizhou, tetapi juga wilayah otonom Guangxi yang berdekatan, di mana evakuasi massal juga dilakukan. Video yang dipublikasikan di media China menunjukkan petugas penyelamat menggendong warga untuk dipindahkan ke zona aman.
Seminggu sebelumnya, sekitar 70 ribu orang telah dievakuasi di wilayah selatan China akibat dampak Topan Wutip. Di provinsi Hunan yang terletak di bagian tengah negara itu, puluhan ribu orang juga harus direlokasi akibat hujan lebat.
Untuk membantu penanganan bencana di Guizhou, badan perencanaan ekonomi utama China telah mengalokasikan dana bantuan sebesar 100 juta yuan, atau sekitar Rp227 miliar.
Baca Juga: Rahasia Tersembunyi Makam Kaisar Qin Shi Huang yang Belum Terungkap
Korban Jiwa dan Kerugian Mengenai Insiden
Hingga Kamis pagi, enam orang dilaporkan meninggal dunia akibat banjir ini. Korban tewas berasal dari berbagai kecelakaan dan kondisi darurat selama banjir berlangsung. Pemerintah setempat terus melakukan pencarian dan penyelamatan untuk memastikan tidak ada warga yang tertinggal di daerah terisolasi.
Kerugian materiil juga sangat besar, dengan banyak rumah, kendaraan, dan fasilitas umum yang rusak parah. Banjir ini menjadi salah satu bencana alam terburuk di wilayah tersebut dalam beberapa dekade terakhir.
Kondisi Cuaca Ekstrem di China
Musim panas tahun 2025 menjadi periode cuaca ekstrem bagi China, di mana berbagai wilayahnya secara bersamaan menghadapi banjir dan gelombang panas yang tidak biasa. Pihak berwenang di Beijing, pekan ini, mengeluarkan peringatan panas tertinggi kedua di ibu kota pada salah satu hari terpanas sepanjang tahun ini. Pekan lalu, pemerintah China juga mengeluarkan peringatan merah pertamanya tahun ini untuk banjir bandang di enam wilayahnya.
Badan Meteorologi China memperkirakan sebagian wilayah Guizhou, Yunnan, dan Sichuan akan dilanda curah hujan tambahan hingga 300 milimeter sampai 5 Juli. China sering mengalami hujan deras dan banjir pada musim panas yang memakan korban jiwa dan merusak tanaman, masalah yang diperparah oleh perubahan iklim.
Puluhan orang tewas pada tahun 2023 ketika Beijing dan wilayah lain di China utara dilanda hujan deras. Tahun 2024 tercatat sebagai tahun terpanas di China, dan empat tahun terakhir merupakan periode terhangat dalam sejarah negara itu.
China merupakan penghasil gas rumah kaca terbesar di dunia, namun juga menjadi pelopor dalam pengembangan energi terbarukan. Negara ini menargetkan pengurangan emisi karbon dioksida hingga nol pada 2060.
Kesimpulan
Banjir besar di Provinsi Guizhou, China, telah menyebabkan evakuasi lebih dari 80.000 orang dan menewaskan enam jiwa. Banjir yang terjadi akibat hujan lebat dan pasang air sungai ini merusak infrastruktur vital, memutus akses komunikasi, dan mengganggu kehidupan masyarakat.
Pemerintah China telah mengerahkan upaya penyelamatan dan bantuan darurat untuk mengatasi dampak bencana ini. Kejadian ini juga menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi akibat perubahan iklim global.
Buat anda yang ingin mengetahui informasi mengenai negeri China, kalian bisa kunjungi CRAZY CHINA, yang dimana akan selalu memberikan informasi terbaru mengenai China baik itu dari wisata, teknologi maupun tradisi dan budaya.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari cnbcindonesia.com
- Gambar Kedua dari bharataradio738.com