Kunjungan PM China Li Qiang ke Indonesia: Langkah Geopolitik Strategis

Perdana Menteri (PM) China, Li Qiang, ke Indonesia menegaskan komitmen memperkuat kerja sama strategis dalam menghadapi tantangan global dan geopolitik.

Kunjungan PM China Li Qiang ke Indonesia: Langkah Geopolitik Strategis

Pernyataan ini disampaikan dalam kunjungan resmi Li Qiang ke Indonesia pada Mei 2025, yang diwarnai dengan berbagai pertemuan bilateral penting dan penandatanganan nota kesepahaman yang menegaskan semangat persahabatan serta komitmen bersama kedua negara.

Di bawah ini CRAZY CHINA akan membahas detail kunjungan PM China Li Qiang ke Indonesia dan dampaknya bagi hubungan bilateral kedua negara.

tebak skor hadiah pulsa  

Memperkuat Koordinasi Multilateral

Dalam pertemuannya dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Puan Maharani, Perdana Menteri Li menyatakan bahwa China siap meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan Indonesia di berbagai forum multilateral, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Li menekankan pentingnya memperkuat posisi kedua negara dalam menjaga tata kelola global yang adil dan berimbang. Khususnya dengan menegakkan sistem perdagangan multilateral yang berpusat pada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) sebagai lembaga utama.

Li mengingatkan bahwa kenaikan tren unilateralisme serta proteksionisme di dunia merupakan ancaman serius terhadap tatanan ekonomi dan perdagangan internasional yang selama ini berjalan berdasarkan prinsip-prinsip keadilan dan keterbukaan.

Di hadapan Ketua DPR RI, ia menyerukan kolaborasi yang solid dari dua negara untuk menentang upaya-upaya sempit yang hanya menguntungkan sebagian pihak dan memperlemah solidaritas antar negara berkembang.

Semangat Bandung Sebagai Landasan Kerja Sama

Dalam upaya memperkuat ikatan antara China dan Indonesia, Li Qiang mengajak kedua negara untuk melanjutkan warisan berharga yang dikenal sebagai Semangat Bandung. Semangat ini melambangkan solidaritas, persahabatan, dan kerja sama antar negara-negara berkembang yang pernah dirumuskan dalam Konferensi Asia-Afrika 1955 di Bandung.

Menurut Li, menjaga dan meneruskan nilai-nilai Semangat Bandung menjadi vital dalam konteks dunia yang semakin terpolarisasi oleh kekuatan besar dan geopolitik yang saling bersaing. Kerja sama berdasarkan solidaritas dan persahabatan ini perlu dipertahankan sebagai pijakan untuk menghadapi berbagai tantangan global.

Pertemuan Dengan Presiden Prabowo Subianto

Sebelum pertemuan dengan Ketua DPR, Li juga menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, di Istana Kepresidenan Jakarta. Pertemuan ini menandai babak baru dalam penguatan hubungan bilateral antara kedua mitra strategis di kawasan Asia Tenggara tersebut.

Keduanya menyaksikan penandatanganan sejumlah nota kesepahaman (MoU) yang mencakup berbagai bidang vital seperti perdagangan, investasi, pembangunan infrastruktur, teknologi, serta kerja sama keuangan.

Nota kesepahaman ini tidak hanya menggambarkan kemajuan kerja sama yang telah terjalin. Tetapi juga mengisyaratkan komitmen kedua negara untuk terus memperluas dan mendorong sinergi di masa depan.

Menyongsong KTT ASEAN di Malaysia

Setelah kunjungan di Indonesia, Perdana Menteri Li Qiang dijadwalkan untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang berlangsung di Malaysia. Partisipasi Li dalam KTT ini menunjukkan komitmen China untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara ASEAN secara luas.

Dalam KTT tersebut, Li diperkirakan akan membahas berbagai inisiatif strategis untuk memperkuat perdamaian, keamanan, serta kolaborasi ekonomi di kawasan. Sekaligus menegaskan kembali posisi China sebagai partner penting bagi ASEAN dan negara-negara berkembang di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Juga:

Signifikansi Kerja Sama China-Indonesia Dalam Konteks Global

PM China Li Qiang ke Indonesia

Kerja sama yang diperkuat antara China dan Indonesia membawa dampak strategis yang besar. Tidak hanya bagi kedua negara, tapi juga bagi stabilitas dan kemakmuran kawasan Asia Tenggara. Indonesia sebagai negara terbesar di ASEAN dan China sebagai kekuatan ekonomi dunia memiliki peranan kunci dalam mengarahkan dinamika ekonomi dan politik regional.

Kolaborasi kedua negara menjadi contoh bagi negara berkembang lainnya. Hal ini terutama dalam menghadapi tekanan global dari kekuatan besar yang cenderung menggunakan pendekatan unilateralisme dan proteksionisme.

China dan Indonesia mengusung nilai-nilai solidaritas dan kerja sama yang inklusif. Melalui pendekatan tersebut, keduanya menunjukkan jalan untuk melindungi kepentingan bersama. Mereka juga berupaya memajukan kerja sama dalam bingkai multilateral yang seimbang dan adil.

Poin-Poin Utama Nota Kesepahaman & Kerja Sama Ekonomi

Nota kesepahaman yang diteken selama kunjungan Li mencakup beberapa bidang utama yang menjadi fokus kedua negara, yaitu:

  • Penguatan perdagangan bilateral dengan meningkatkan volume dan kualitas ekspor-impor serta mempermudah akses pasar.
  • Investasi di sektor strategis, termasuk pembangunan infrastruktur dan pengembangan teknologi modern yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi.
  • Kerja sama keuangan dalam rangka mendukung stabilitas dan penguatan nilai tukar, serta memperluas ruang transaksi menggunakan mata uang lokal untuk meminimalisasi risiko fluktuasi mata uang asing.
  • Sinergi di bidang teknologi dan inovasi, termasuk kecerdasan buatan (AI) dan Ekonomi Digital, yang menjadi landasan untuk pengembangan industri masa depan.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Meski prospek kerja sama China dan Indonesia sangat cerah, ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah penyelesaian sengketa wilayah di Laut China Selatan yang kerap menjadi isu sensitif.

Namun, kedua negara berkomitmen untuk meredam ketegangan melalui dialog konstruktif dan menjaga hubungan bilateral yang damai serta saling menghormati. Harapan besar turut mengemuka bahwa kerja sama strategis ini dapat menjadi penopang bagi perdamaian kawasan.

Selain itu, diharapkan juga mampu mendorong kemakmuran dan stabilitas di Asia Tenggara dan sekitarnya. China dan Indonesia dinilai memiliki peran penting dalam mewujudkan hal tersebut.

Melalui pendekatan multilateral yang inklusif dan saling menguntungkan, kedua negara menunjukkan komitmen bersama. Mereka menjadi pendorong utama dalam membangun hubungan internasional yang lebih seimbang. Tujuan akhirnya adalah menghadirkan tata dunia yang lebih adil dan harmonis.

Kesimpulan

Kerja sama strategis dan pendalaman hubungan antara China dan Indonesia. Khususnya dalam menentang unilateralisme dan proteksionisme, menjadi tonggak penting bagi masa depan ekonomi dan politik regional maupun global.

Melalui komitmen kuat di berbagai level dan forum, kedua negara mengambil peran vital dalam membentuk dunia yang lebih stabil. Damai, dan penuh kerja sama bersama berbagai negara berkembang lainnya.

Dengan semangat Bandung yang terus dijaga, dan nilai-nilai kemitraan yang erat, langkah-langkah konkret yang telah diambil diharapkan dapat membuka peluang baru. Dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat kedua negara.

Serta memperkuat posisi mereka di kancah internasional. Kunjungan Perdana Menteri Li Qiang ke Indonesia memberikan momentum yang kuat. Bagi kolaborasi yang lebih terintegrasi. Dan berkelanjutan di masa mendatang. Ikuti  dan dapatkan berita informasi terupdate menarik lainnya setiap harinya.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari www.liputan6.com
  2. Gambar Kedua dari tintahijau.com

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *